Aplikasi Meta AI Jadi Mimpi Buruk Privasi: Percakapan Pribadi Bisa Tersebar Publik!

KaltimExpose.com – Bayangkan jika seluruh riwayat pencarian Anda selama ini ternyata dapat dilihat semua orang—tanpa Anda sadari. Itulah kekacauan yang tengah terjadi pada aplikasi Meta AI, produk terbaru dari raksasa teknologi Meta, yang justru menuai sorotan karena potensi pelanggaran privasi pengguna.
Aplikasi ini memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan, mengunggah gambar, hingga merekam suara untuk dijawab oleh kecerdasan buatan Meta. Masalahnya, tanpa pemberitahuan yang jelas, setiap interaksi itu bisa secara publik dibagikan, lengkap dengan tombol “share” yang tampak seperti fitur biasa. Tanpa sadar, banyak orang ternyata telah mempublikasikan percakapan yang mereka anggap pribadi.
Seorang pengguna, misalnya, membagikan rekaman audio yang berisi pertanyaan konyol dengan aksen Selatan, “Hey, Meta, kenapa beberapa kentut lebih bau dari yang lain?” Meski terdengar jenaka, itu hanya permukaan dari masalah serius yang lebih dalam.
Beberapa unggahan pengguna menunjukkan permintaan bantuan dalam hal ilegal, seperti penghindaran pajak, bahkan menyebutkan nama lengkap orang yang sedang menghadapi masalah hukum. Yang lebih mengkhawatirkan, pakar keamanan siber Rachel Tobac menemukan unggahan yang mencantumkan alamat rumah hingga informasi sidang pengadilan.
Ketika dihubungi TechCrunch, juru bicara Meta menolak memberikan komentar resmi terkait masalah ini.
Privasi Pengguna Terabaikan, Aplikasi Jadi Ladang Kekonyolan Publik
Sebagian besar pengguna tampaknya tidak menyadari bahwa akun Instagram yang mereka gunakan untuk masuk ke aplikasi Meta AI, apabila bersifat publik, juga membuat percakapan mereka ikut terlihat publik. Tanpa penjelasan yang jelas soal pengaturan privasi atau lokasi postingan, pengguna bisa saja membagikan pertanyaan sensitif seperti “bagaimana cara bertemu wanita bertubuh semok” ke hadapan dunia.
Unggahan lain juga menunjukkan tren trolling yang makin liar: dari permintaan menampilkan Mark Zuckerberg dengan perut hamil menikahi seekor serangga, hingga pertanyaan medis pribadi tentang benjolan merah di paha bagian dalam. Bahkan ada yang meminta Meta mengunggah nomor telepon ke grup Facebook demi mencari pasangan kencan.
Dengan semua ini, fitur “share” Meta berubah menjadi bumerang. Masalah yang terjadi mengingatkan publik pada skandal pencatatan pencarian AOL di tahun 2006 yang juga sempat menjadi bencana privasi.
App Canggih, Tapi Gagal Antisipasi Risiko Sosial
Sejak dirilis 29 April 2025, aplikasi Meta AI telah diunduh sebanyak 6,5 juta kali menurut data dari Appfigures. Namun angka tersebut tidak sebanding dengan risiko besar yang ditimbulkan oleh kurangnya peringatan privasi.
Berbeda dari Google yang menjaga batas antara mesin pencari dan media sosial, Meta tampaknya justru mencoba menyatukannya—dengan hasil yang tak terduga. Alih-alih menjadi sarana belajar AI, aplikasi ini berubah menjadi panggung kekonyolan terbuka.
Amanda Silberling, penulis TechCrunch yang juga dikenal lewat podcast Wow If True, menyimpulkan bahwa jika Meta ingin mendapatkan perhatian melalui aplikasi ini, maka rasa malu publik tampaknya jadi alat promosi yang tidak disengaja—tapi sangat efektif.
Artikel ini telah tayang di techcrunch.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.