Malaysia Gencar Bidik Pasar Wisata Indonesia, Balikpapan Jadi Pintu Utama ke IKN

Pembukaan Malaysia Tourism Showcase (MATAS) B2B Roadshow di Balikpapan sebagai ajang promosi pariwisata Malaysia dan penguatan kerja sama dengan Kaltim, Indonesia. (Syahrul/pranala.co)

KaltimExpose.com, Balikpapan –  Malaysia semakin agresif membidik pasar wisata Indonesia dengan menjadikan Balikpapan, Kalimantan Timur, pariwisata, IKN, dan Tourism Malaysia sebagai fokus utama. Langkah ini terlihat dari pelaksanaan Malaysia Tourism Showcase (MATAS) B2B Roadshow yang digelar di Balikpapan, Kamis (21/8), sekaligus menutup rangkaian promosi di lima kota besar Indonesia.

Dilansir dari Pranala.co, roadshow ini menghadirkan sembilan pelaku industri pariwisata Malaysia, mulai dari sektor kesehatan, perhotelan, hingga operator wisata. Mereka tak hanya menawarkan paket liburan, tetapi juga menjajaki kerja sama lintas sektor dengan pengusaha lokal.

Direktur Tourism Malaysia Jakarta, Hairi Mohd Yakzan, menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi pasar utama bagi pariwisata Negeri Jiran.
“Hingga Juni 2025, ada 2,2 juta wisatawan Indonesia berkunjung ke Malaysia. Hampir separuh dari target 4,3 juta sepanjang tahun ini,” ujarnya.

Produk wisata yang ditawarkan pun beragam, mulai dari paket liburan keluarga, wisata belanja, hingga kuliner khas Malaysia. “Kami ingin menghadirkan layanan sesuai kebutuhan wisatawan Indonesia,” tambah Hairi.

Sebagai penunjang konektivitas, kini tersedia 5–6 penerbangan langsung Balikpapan–Kuala Lumpur setiap pekan dengan kapasitas lebih dari 860 kursi. “Dengan konektivitas ini, interaksi wisatawan kedua negara semakin intens,” jelasnya.

Ketua ASTINDO Kaltim, Wilyan Levin, menilai kegiatan ini bukan sekadar promosi wisata biasa.
“Banyak masyarakat Balikpapan bepergian ke Malaysia. Sebaliknya, kami berharap semakin banyak wisatawan Malaysia datang ke Kalimantan Timur,” ujarnya.

Selain wisata, sektor kesehatan juga menjadi salah satu daya tarik. Beberapa layanan medis Malaysia bahkan ditawarkan langsung dalam forum ini. “Harapannya, rumah sakit kita juga bisa berkembang melalui kerja sama ini,” tambahnya.

Ketua DPP ASITA Kaltim, Syarifuddin Tangalindo, menekankan arti penting kehadiran delegasi Malaysia yang lengkap dengan simbol negara.
“Ini bukan hanya soal wisata. Kehadiran mereka lengkap dengan simbol negara, menjadi momentum memperkenalkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai ikon baru Indonesia,” jelasnya.

Menurut Syarifuddin, geliat pembangunan IKN terlihat dari sektor perhotelan hingga aktivitas bisnis di sekitarnya. Meski ada kekhawatiran proyek berjalan lambat, ia tetap optimistis dampaknya positif untuk pariwisata Kaltim.
“Yang penting, kerja sama hari ini bisa membuka peluang besar untuk masa depan,” ujarnya.

Roadshow ini juga menjadi bagian dari persiapan Visit Malaysia 2026, yang menargetkan lonjakan signifikan kunjungan wisatawan mancanegara. Indonesia saat ini tercatat sebagai penyumbang wisatawan terbesar kedua setelah Singapura.

Dengan dukungan penerbangan langsung, kedekatan budaya, hingga peluang kerja sama di sektor kesehatan dan pengembangan IKN, hubungan pariwisata Indonesia–Malaysia diprediksi akan semakin erat ke depan.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan