KaltimExpose.com –Sejumlah negara maju tengah menghadapi krisis tenaga kerja terampil akibat kombinasi populasi menua, rendahnya angka kelahiran, dan kemajuan teknologi yang tidak diimbangi pertumbuhan SDM.

Kondisi ini menciptakan peluang kerja yang besar bagi tenaga asing, termasuk dari Indonesia yang memiliki populasi muda melimpah namun tingkat pengangguran yang cukup tinggi.

Berdasarkan Laporan Manpower Group 2024 tentang kelangkaan talenta global, tercatat setidaknya 15 negara mengalami kekurangan pekerja dengan tingkat defisit di atas 79%.

Berikut daftar negara yang saat ini aktif membuka pintu bagi tenaga kerja asing:

1. Jepang – Defisit 85%
Jepang berada di urutan teratas dengan kekurangan tenaga kerja paling parah. 85% perusahaan kesulitan mencari pegawai baru, terutama karena 30% penduduknya sudah masuk kategori lansia.

Sebanyak 86% kota dan prefektur di Jepang kini aktif merekrut tenaga kerja asing, utamanya di sektor teknologi, pendidikan, dan layanan kesehatan.

2. Yunani dan Jerman – Defisit 82%
Yunani telah melegalkan status 30.000 migran tidak berdokumen untuk mengisi kekosongan di sektor pariwisata dan pertanian.

Sementara Jerman memiliki lebih dari 1,8 juta posisi kerja kosong meski telah melonggarkan aturan imigrasi.

3. Israel
Israel menargetkan kedatangan 70.000 tenaga kerja asing dari India dan China, khusus untuk sektor konstruksi.

4. Portugal
Portugal kekurangan tenaga kerja di delapan sektor, mulai dari pertanian, energi terbarukan, hingga logistik.

5. Irlandia
Pemerintah Irlandia merekrut hingga 40.000 pekerja dari luar Uni Eropa tiap tahun, terutama untuk industri konstruksi dan perhotelan.

6. India – Defisit 81%
Meski memiliki populasi besar, India mengalami mismatch keterampilan. Bonus demografi tidak sejalan dengan kesiapan tenaga kerja untuk kebutuhan manufaktur dan teknologi.

7. Prancis dan Brasil
Prancis kesulitan mendapatkan pekerja untuk mendukung pengembangan energi hidrogen. Sementara Brasil kekurangan tenaga di sektor kesehatan dan teknologi informasi (IT).

8. Kanada dan Inggris
Kanada mengandalkan imigrasi permanen untuk mengisi kebutuhan tenaga di bidang STEM dan kesehatan.

Di Inggris, sistem imigrasi berbasis poin pasca-Brexit justru membuka lebih banyak peluang kerja bagi pekerja luar Eropa di sektor sosial dan software engineering.

9. Singapura dan Hong Kong
Singapura membuka peluang kerja besar untuk tenaga IT, perbankan, dan teknik. Sementara Hong Kong melonggarkan aturan visa kerja di sektor penerbangan dan konstruksi.

10. Rumania dan Slovakia
Negara Eropa Timur ini menghadapi stagnasi tenaga kerja muda. Perekrutan besar-besaran dilakukan dari Asia Selatan, termasuk untuk sektor otomotif dan manufaktur.

Fenomena ini menjadi peluang besar bagi anak muda Indonesia yang siap merantau. Namun perlu dicatat, bekerja di luar negeri bukan sekadar soal keahlian teknis. Kemampuan adaptasi budaya, komunikasi, dan kesiapan mental juga jadi faktor penentu sukses.

Bagi yang berminat, penting untuk mulai mempersiapkan dokumen, keterampilan bahasa, serta mengikuti pelatihan atau program sertifikasi internasional yang dibutuhkan.

“Negara-negara ini butuh tenaga kerja siap pakai. Ini waktunya kita ambil peran, tapi tetap dengan persiapan matang,” kata seorang praktisi tenaga kerja internasional yang tak ingin disebut namanya.

 

Artikel ini telah tayang di cnbcindonesia.com.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan