KaltimExpose.com, Kaubun – Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim), Jimmi, memanfaatkan momen Halal Bihalal dalam sepekan terakhir sebagai ajang menyapa rakyat dan menyelami langsung denyut pembangunan dari akar rumput. Turut mendampingi Bupati H. Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati H. Kasmidi Bulang — yang populer dengan akronim ARMY, Jimmi menyambangi sejumlah kecamatan seperti Rantau Pulung, Teluk Pandan, Sangatta Selatan, Kaubun, hingga Kaliorang.
Dalam setiap persinggahan, bukan hanya ucapan maaf dan salam yang ditebarkan, namun dialog terbuka dan penggalian aspirasi menjadi menu utama.
“Silaturahmi bukan hanya tentang menyapa, tapi mendengar langsung dan memastikan bahwa arah pembangunan tak hanya tertulis di atas kertas,” ujar Jimmi sambil meninjau alat pertanian modern yang digunakan para petani.
Salah satu momen penting terjadi pada Minggu (13/4/2024) siang. Sebelum melanjutkan agenda ke Kaliorang, Jimmi menyempatkan diri singgah di Desa Cipta Graha, Kecamatan Kaubun. Ia berdialog dengan para petani yang tergabung dalam kelompok tani “Cipta Graha”, bagian dari program Gerakan Masyarakat Hebat Kutai Timur (Gemah Kutim).
Di tengah hamparan sawah, diskusi hangat terjalin. Distribusi pupuk, kebutuhan bibit unggul, hingga akses pasar menjadi pokok pembahasan. Ia pun meninjau langsung progres lahan dan mencatat berbagai masukan lapangan.
“Ini bukan kunjungan formalitas. Saya ingin memastikan bahwa arah kebijakan ARMY, terutama di sektor pertanian, betul-betul terasa dampaknya di lapangan,” tegas Jimmi.
Fungsi DPRD Tak Sekadar Ketuk Palu
Sebagai Ketua DPRD, Jimmi menunjukkan bahwa legislatif tak hanya hadir saat pengesahan anggaran. Ia menjalankan fungsi kontrol dengan serius: mengawasi jalannya pembangunan dan menjadi jembatan antara aspirasi warga dan pengambil kebijakan.
Gemah Kutim sendiri menjadi wujud nyata kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam membangun kemandirian desa. Sektor pertanian, peternakan, dan pengelolaan hasil bumi menjadi pilar penggerak ekonomi lokal.
Melihat antusiasme dan progres pertanian di Kaubun, Jimmi menilai bahwa kebijakan pembangunan daerah sudah mengarah tepat. Namun ia mengingatkan pentingnya fondasi sistem yang kuat agar hasilnya bisa berkelanjutan.
“Bukan hanya panen yang harus berhasil, tapi juga sistemnya harus kokoh. Distribusi, permodalan, hingga akses ke pasar harus dijamin,” ujarnya, didampingi Marhadin, Kabid P2EP di Bappeda Kutim.
DPRD yang Turun Gunung
Kehadiran Jimmi di tengah masyarakat dinilai sebagai wajah baru legislatif yang inklusif. Bukan sekadar pembuat kebijakan, tapi menjadi aktor aktif dalam mendengarkan, merespon, dan memantau pelaksanaan program pemerintah.
Dengan pendekatan langsung di lapangan, DPRD tampil sebagai bagian dari solusi, bukan hanya sebagai “stempel” birokrasi.
Publik pun mulai melihat perubahan itu. Dialog yang terbangun bukan basa-basi politik, tapi langkah konkret membangun kepercayaan dan partisipasi. Dalam lanskap pembangunan Kutim, keberadaan wakil rakyat yang terjun langsung seperti Jimmi menjadi energi baru menuju perubahan yang lebih merata dan berkelanjutan.
Sumber Prokopim Kutim.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.