Bupati Ardiansyah Ajak Warga Kutim Rajut Kebhinekaan Lewat Dialog Kebangsaan di Kaliorang
KaltimExpose.com, Sangatta –Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus merawat kebhinekaan dan memperkuat persatuan bangsa. Ajakan tersebut disampaikan dalam kegiatan Dialog Kebangsaan bertema “Merawat Kebhinekaan, Memperkuat Persatuan untuk Kutim”, yang digelar di sebuah kafe sederhana di Kecamatan Kaliorang, Senin (6/10/2025) pagi.
Dilansir dari Pro Kutai Timur, dialog yang diinisiasi oleh Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kutim ini menjadi ruang pertemuan lintas suku, agama, dan budaya. Suasana akrab dan hangat tercipta di antara peserta yang hadir, mencerminkan semangat persatuan di tengah keberagaman masyarakat Kutim.
Forum Lintas Etnis dan Agama untuk Harmoni Kutim
Dua tokoh lintas daerah turut menjadi narasumber utama, yakni Gergorius H Gewar, Pembina Forsolid Nusa Tenggara Timur (NTT) Kutim, dan Asbudi dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kutim. Keduanya menekankan pentingnya dialog terbuka dan saling pengertian untuk memperkuat rasa kebangsaan di wilayah multikultural seperti Kutim.
Hadir pula perwakilan Badan Kesbangpol Kutim Hapiah, Camat Kaliorang Rusnomo, Camat Kaubun Saprani, Ketua FPK Kutim H Abdul Kader, unsur Forkopimcam, para kepala desa, perusahaan, serta perwakilan paguyuban etnis dari dua kecamatan.
Perbedaan Adalah Kekuatan
Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah Sulaiman menegaskan bahwa perbedaan tidak seharusnya menjadi sumber perpecahan, tetapi justru menjadi kekuatan untuk membangun daerah.
“Dari perbedaan itu kita bisa merajut kekuatan bersama untuk membangun Kutim yang maju dan harmonis,” ujarnya.
Menurut Ardiansyah, Indonesia adalah contoh nyata bagaimana keberagaman dapat dirawat tanpa kehilangan jati diri bangsa. Ia mengingatkan bahwa FPK memiliki peran strategis dalam memperkuat silaturahmi antarwarga dan mencegah munculnya benih perpecahan sosial.
“Itulah Nusantara kita, beragam tapi tetap satu. Itulah kekuatan Indonesia,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat, pemerintah, dan perusahaan di Kutim untuk memperkuat komunikasi serta kolaborasi guna menciptakan suasana yang kondusif dan damai di wilayah tersebut.
FPK Kutim: Jembatan Harmoni Masyarakat Majemuk
Sementara itu, Ketua FPK Kutim H Abdul Kader menilai dialog kebangsaan ini sebagai momentum penting untuk meneguhkan kembali nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan persaudaraan.
“Kita semua dituntut untuk adaptif di era digital dan globalisasi ini, namun nilai persaudaraan dan kebhinekaan harus tetap kita rawat,” ujarnya.
Abdul Kader menegaskan bahwa FPK bukan hanya lembaga formal, tetapi juga ruang perjumpaan dan jembatan harmoni di tengah masyarakat majemuk.
“Negara Indonesia ini tidak dibangun oleh satu suku atau agama, tetapi oleh seluruh elemen bangsa dari Sabang sampai Merauke,” katanya.
Refleksi dan Pencegahan Konflik Sosial
Ketua Panitia Albert Andris Njuk menjelaskan bahwa kegiatan ini sengaja digelar di Kaliorang karena sebelumnya sempat muncul benih kesalahpahaman antarsuku. Melalui dialog ini, masyarakat diajak untuk membangun pemahaman bersama sebelum perbedaan berkembang menjadi konflik.
“Kalau sampai terjadi konflik, biayanya sangat mahal. Karena itu, kami sengaja adakan kegiatan ini agar kita bisa duduk bersama, saling mengenal, dan mempererat persaudaraan,” tutur Albert.
Ia menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan wadah nyata untuk memperkuat hubungan sosial dan menemukan kembali semangat kebersamaan.
“Kutim ini milik kita bersama,” ucapnya.
Meneguhkan Persatuan di Bumi Etam
Melalui dialog ini, FPK Kutim berharap semangat kebangsaan dan nilai kebhinekaan dapat terus digelorakan di seluruh kecamatan. Upaya ini menjadi komitmen bersama untuk menjaga persatuan dan keharmonisan di Bumi Etam, sekaligus memperkuat karakter toleran masyarakat Kutai Timur di tengah dinamika global.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.
