KaltimExpose.com, Samarinda –Dalam implementasi Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara (IKN), konsep Superhub Ekonomi menjadi dasar pembangunan IKN. Konsep ini mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi di kawasan IKN, Provinsi Kalimantan Timur, serta daerah mitra.
Namun, hingga kini, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 Provinsi Kalimantan Timur belum merinci arah pengembangan setiap kabupaten/kota dalam dua dekade ke depan. Hal ini diungkapkan oleh Ir. Rahmat Aris Pratomo, ST, MT, M.Sc, IPM dari Institut Teknologi Kalimantan.
“Diperlukan kajian yang komprehensif untuk menggali dan memetakan potensi di masing-masing wilayah dalam bentuk arahan pengembangan kewilayahan yang sinergis dan berkelanjutan untuk menjadi masukan dalam perencanaan pembangunan daerah ke depan,” ungkap Aris.
Sementara itu, Perencana Ahli Pertama dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim, Fryma Putra Pratama, ST, menjelaskan bahwa kajian ini bertujuan untuk menciptakan keserasian dan keterpaduan pembangunan antarwilayah dalam mendukung pengembangan IKN.
“Sasaran yang kita harapkan dalam penyusunan kajian ini adalah untuk melakukan identifikasi potensi wilayah di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser serta mendapatkan rumusan arah rencana pengembangan wilayah mereka dalam mendukung pembangunan IKN,” jelas Fryma.
Pentingnya Infrastruktur dan Konektivitas
Dari sisi infrastruktur, berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional, terdapat lima pelabuhan utama di Kabupaten Paser. Pelabuhan tersebut meliputi Pelabuhan Pondong sebagai pelabuhan pengumpul, Pelabuhan Teluk Apar dan Pelabuhan Teluk Adang sebagai pelabuhan pengumpan lokal, serta dua pelabuhan sungai dan danau, yaitu Pelabuhan Longkali dan Pelabuhan Tanah Grogot.
Untuk mendukung konektivitas darat, Kabupaten Paser juga memiliki Terminal Tepi B di Km. 7 Tepian Batang serta tiga Terminal Tipe C di Kota Tana Paser, Kuaro, dan Lori. Infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas dan konektivitas antarwilayah di Kalimantan Timur.
Digitalisasi untuk Pertumbuhan Ekonomi
Demi mencapai target pertumbuhan ekonomi delapan persen seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, peran digitalisasi menjadi krusial. Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Paser, Mulyadi Rahman, menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur digital di daerah.
“Pemerintah daerah, terutama Dinas Komunikasi dan Informatika di seluruh Indonesia, diminta untuk memberikan perhatian besar terhadap digitalisasi. Daerah harus terus mendukung pembangunan infrastruktur digital dan meningkatkan pemanfaatan konektivitas digital,” jelas Mulyadi.
Saat ini, Kabupaten Paser telah memiliki 207 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh wilayah. Keberadaan menara ini diharapkan dapat mempercepat implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta memperkuat jaringan komunikasi dan informasi di daerah tersebut.
Dengan adanya kajian mendalam terkait peran kabupaten penyangga IKN serta pembangunan infrastruktur dan digitalisasi yang lebih merata, diharapkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur dapat terus berkembang secara berkelanjutan.
Sumber Diskominfo Paser.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.