KaltimExpose.com –ÂHarga emas mengalami koreksi pada perdagangan Rabu (5/3) akibat penguatan dolar AS dan meningkatnya imbal hasil Treasury AS. Pasar juga terus mencermati dampak dari kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh Amerika Serikat.

Mengutip Reuters, harga emas spot turun 0,3% menjadi US$ 2.909,86 per ons troi pada pukul 03.27 GMT, setelah sempat naik hampir 1% sehari sebelumnya. Sementara itu, harga emas berjangka AS stabil di US$ 2.920,70 per ons troi.

Dampak Imbal Hasil Treasury dan Dolar AS

Imbal hasil Treasury AS 10 tahun yang menjadi acuan mengalami kenaikan dari level terendah dalam empat bulan terakhir. Hal ini mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil. Pada saat yang sama, indeks dolar AS juga menguat, memberikan tekanan tambahan pada logam mulia.

Menurut Ilya Spivak, Kepala Makro Global di Tastylive, penurunan harga emas yang terjadi masih tergolong wajar, karena pasar sedang mencerna lonjakan harga yang terjadi pada hari sebelumnya. Ia juga menambahkan bahwa kenaikan imbal hasil Treasury dan sedikit rebound dolar AS berkontribusi pada tekanan terhadap harga emas.

Dampak Tarif Baru AS terhadap Pasar

Presiden AS Donald Trump resmi memberlakukan tarif baru sebesar 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada sejak Selasa, serta menggandakan bea masuk barang-barang China menjadi 20%. Kebijakan ini berpotensi memicu perang dagang yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan harga barang di AS.

Sebagai respons, China dan Kanada telah menerapkan tarif balasan terhadap barang-barang AS, sementara Meksiko diperkirakan akan mengumumkan langkah serupa pada akhir pekan ini.

Dampak Inflasi dan Kebijakan The Fed

Kebijakan tarif yang diterapkan AS diprediksi akan meningkatkan ketidakpastian ekonomi. Hal ini mendorong emas sebagai aset safe haven mengalami kenaikan lebih dari 10% sepanjang tahun ini.

Presiden Federal Reserve Bank of New York, John Williams, menyatakan bahwa tarif yang lebih tinggi kemungkinan akan mendorong inflasi, tetapi ia yakin kebijakan suku bunga saat ini masih sesuai dan tidak perlu diubah. Jika inflasi terus meningkat, Federal Reserve mungkin harus mempertahankan suku bunga lebih lama, yang bisa mengurangi daya tarik emas.

Fokus Pasar Selanjutnya

Saat ini, investor tengah menantikan data ketenagakerjaan ADP yang akan dirilis hari ini serta laporan penggajian nonpertanian AS yang dijadwalkan pada hari Jumat. Data tersebut akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi AS dan potensi arah kebijakan moneter ke depan.

 

Artikel ini telah tayang di kontan.co.id.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan