KaltimExpose.com – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menegaskan bahwa program “Gratis Pol” yang membebaskan biaya uang kuliah tunggal (UKT) dari jenjang S1 hingga S3 merupakan langkah strategis untuk mengatasi kemiskinan di daerah ini. Menurutnya, pendidikan adalah kunci utama dalam memutus rantai kemiskinan dan kebodohan.
“Pendidikan merupakan kunci utama dalam memutus rantai kemiskinan dan kebodohan,” kata Rudy Mas’ud dalam pidatonya di hadapan para wisudawan, orang tua, dan civitas akademika Universitas Mulawarman (Unmul) di Samarinda, Sabtu (11/04).
Lebih lanjut, Rudy menyampaikan bahwa saat ini hanya 12 persen penduduk Kalimantan Timur yang mengakses pendidikan tinggi. Oleh karena itu, melalui program “Gratis Pol”, Pemprov Kaltim berkomitmen untuk memberikan pendidikan terbaik bagi seluruh anak-anak di provinsi ini, demi mencetak generasi emas yang mampu bersaing di masa depan.
Ia juga mengungkapkan pentingnya kesiapan Pemprov dalam menghadapi tantangan pendidikan, di mana banyak mahasiswa yang terhambat di tengah jalan akibat kendala finansial. Rudy mengingatkan pengalaman pribadinya ketika berkuliah pada 1999, di mana banyak teman-temannya yang gagal menyelesaikan studi S1 meskipun tidak ada kendala besar lainnya.
“Gubernur Kalimantan Timur itu pernah merasakan kesulitan finansial saat kuliah. Namun bagi kami, pendidikan tetap menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Mengutip pesan tentang kewajiban terhadap ilmu pengetahuan, Rudy mengatakan, “Ilmu harus dikejar hingga akhir hayat, diamalkan agar bermanfaat, dan disampaikan agar menjadi syafaat.”
Sebagai alumni Unmul dan pemegang gelar doktor dalam ekonomi, Rudy memahami betul kondisi ekonomi di Kalimantan Timur. Ia menekankan bahwa meskipun provinsi ini kaya akan sumber daya alam, keberhasilan pembangunan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia, bukan hanya alam.
“Kalimantan Timur akan menjadi Ibu Kota Nusantara, dan kita harus menyiapkan generasi emas yang akan berperan aktif dalam membangun daerah ini,” tambahnya.
Untuk itu, Pemprov Kaltim juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung pendidikan, salah satunya dengan membangun asrama mahasiswa di Unmul dengan kapasitas sekitar 500 tempat tidur. Tak hanya itu, Pemprov Kaltim juga memberikan fasilitas pendidikan lainnya, seperti rumah sakit praktik untuk Fakultas Kedokteran Unmul.
Rudy Mas’ud juga menyoroti kebutuhan tenaga kesehatan yang tinggi di Kaltim. Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan kesehatan, ia berencana membangun dua rumah sakit bertipe B pada tahun ini, dengan harapan bisa ditingkatkan menjadi tipe A di masa mendatang.
Artikel ini telah tayang di antaranews.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.