KaltimExpose.com –ÂDi tengah spekulasi pasar mengenai akuisisi, manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) meluruskan kabar soal rencana dicaplok Grab dalam beberapa bulan ke depan. Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pihak GOTO kerap menerima “banyak tawaran” dari berbagai pihak, walaupun hingga kini belum ada keputusan yang konkret.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (8/5/2025), manajemen GOTO menegaskan,
“Adalah kewajiban Direksi untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai penawaran tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham Perseroan, dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan kunci,” dikutip dari CNBC Indonesia
Meski rumornya mengenai transaksi akuisisi yang dikabarkan rampung pada kuartal II/2025 dan potensi pelepasan seluruh unit bisnis GOTO kecuali bisnis finansial, perusahaan menegaskan bahwa berita tersebut masih berupa spekulasi. Hingga saat keterbukaan informasi ini, belum ada kesepakatan antara GOTO dengan pihak manapun. Seperti yang juga telah disampaikan sebelumnya, manajemen menyatakan:
“Sebagaimana telah kami jelaskan pada keterbukaan yang kami sampaikan sebelumnya tertanggal 19 Maret 2025, belum ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi sebagaimana telah dispekulasikan di media massa,” dikutip dari CNBC Indonesia
Lebih lanjut, laporan dari Reuters mengungkapkan bahwa Grab telah mulai merekrut penasihat untuk menangani proses akuisisi, dengan pendanaan yang masih menjadi penentu utama kesepakatan final. Nilai akuisisi tersebut dirumorkan mencapai US$7 miliar (sekitar Rp115 triliun), sebuah angka yang jauh melebihi nilai kapitalisasi pasar GOTO pada saat itu, yakni Rp95,81 triliun. Para analis memperkirakan bahwa pergerakan ini dapat mendorong harga saham GOTO naik mencapai kisaran Rp100 hingga Rp102 per lembar.
Di sisi kinerja keuangan, GOTO menunjukkan performa positif sepanjang paruh pertama tahun ini. EBITDA yang disesuaikan mencetak rekor tertinggi, sementara rugi susut dan rugi bersih menurun drastis. Dengan Gross Transaction Value (GTV) mencapai Rp144,6 triliun—naik 24% secara tahunan—pendapatan perusahaan pun meroket 37% yoy menjadi Rp4,2 triliun. Perbaikan beban operasional juga turut mendukung efisiensi keuangan, dengan penurunan total beban hingga 11,9% dibandingkan periode sebelumnya.
Semua pencapaian ini dinilai akan memperkuat daya tarik investasi, menjadikan aksi akuisisi Grab sebagai penggerak positif bagi harga saham GOTO di masa mendatang. Dengan sinergi yang diharapkan, para pemangku kepentingan optimistis bahwa nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham akan semakin meningkat melalui strategi terpadu antara kedua perusahaan.
Artikel ini telah tayang di cnbcindonesia.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.