KaltimExpose.com – Google kembali mengingatkan pengguna smartphone untuk lebih waspada terhadap bahaya Wi-Fi publik. Peringatan ini menyoroti meningkatnya risiko serangan siber yang bisa mengintai siapa pun yang terhubung ke jaringan umum tanpa perlindungan.
Dilansir dari PhoneArena, Google menegaskan bahwa pengguna smartphone sebaiknya tidak menggunakan Wi-Fi publik kapan pun memungkinkan. Raksasa teknologi itu memperingatkan, “Jaringan ini bisa tidak terenkripsi dan mudah dieksploitasi oleh peretas.”
Peringatan ini disampaikan melalui laporan Behind the Scenes edisi Oktober 2025 yang membahas ancaman penipuan berbasis teks di perangkat Android. Dalam laporan tersebut, Google mengungkapkan bahwa 94% pengguna Android berisiko menjadi korban serangan pesan berbahaya. Serangan ini, menurut Google, telah berkembang menjadi “bisnis global yang canggih dan mampu menyebabkan kerugian finansial serta tekanan emosional bagi korbannya.”
Google juga mengutip hasil survei yang menunjukkan 73% responden khawatir terhadap penipuan mobile, sementara 84% menganggap penipuan digital sebagai ancaman serius bagi masyarakat. Karena itu, Google menegaskan, menghindari Wi-Fi publik dapat membantu melindungi pengguna dari potensi serangan siber.
Peringatan serupa sebelumnya juga disampaikan oleh Transportation Security Administration (TSA) pada Juli 2025. TSA menyoroti risiko yang ditimbulkan oleh praktik “piggybacking” atau menumpang koneksi di jaringan publik, yang bisa membuka peluang serangan man-in-the-middle. Dalam jenis serangan ini, peretas dapat menyusup di antara komunikasi pengguna dan server tujuan, misalnya saat mengakses situs perbankan.
Selain itu, pengguna juga rentan terhubung ke jaringan palsu dengan nama mirip jaringan resmi, seperti “Airport Free Wi-Fi” atau “Starbucks Guest”. Hal ini sering dimanfaatkan untuk mencuri data pribadi atau menyebarkan malware.
Meski begitu, pandangan TSA dan Google berbeda dengan Federal Trade Commission (FTC) yang menilai Wi-Fi publik kini relatif aman. FTC menjelaskan, di masa awal internet, jaringan publik memang berisiko tinggi karena banyak situs belum menggunakan enkripsi. Namun kini, “Sebagian besar situs web telah menggunakan enkripsi untuk melindungi data pengguna. Karena itu, menggunakan Wi-Fi publik biasanya sudah aman,” tulis FTC.
Selain menghindari Wi-Fi publik, TSA juga memperingatkan agar masyarakat berhati-hati menggunakan stasiun pengisian daya umum. Port USB yang terinfeksi bisa mencuri data atau memasukkan malware ke perangkat pengguna.
Untuk mengurangi risiko, berikut tips aman dari Google dan TSA saat menggunakan Wi-Fi publik maupun fasilitas pengisian umum:
Saat menggunakan Wi-Fi publik:
- Gunakan VPN tepercaya dan hindari VPN gratis atau asal Tiongkok.
- Hanya akses situs dengan ikon gembok dan awalan “https”.
- Pastikan jaringan Wi-Fi resmi milik tempat Anda berada.
- Matikan fitur koneksi otomatis ke jaringan tidak dikenal.
Saat menggunakan stasiun pengisian umum:
- Gunakan colokan dinding pribadi dengan charger dan kabel milik sendiri.
- Bawa power bank untuk menghindari ketergantungan pada port umum.
- Gunakan USB data blocker agar pengisian tetap aman tanpa transfer data.
- Jika muncul notifikasi koneksi USB baru, pilih opsi “Charge Only” atau “No Data Transfer”.
Peringatan ini menjadi pengingat penting bagi pengguna smartphone agar tetap waspada dalam menjaga keamanan data pribadi di tengah meningkatnya serangan siber global.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.






