KaltimExpose.com, Balikpapan –Istilah “tone deaf” sering kali diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam membedakan nada musik. Namun, belakangan ini, istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan seseorang yang kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya. Psikolog Siloam Hospitals Balikpapan, Patria Rahmawaty, S.Psi., M.MPd, menjelaskan bahwa istilah ini menjadi populer di masyarakat seiring dengan menurunnya rasa empati dan kepekaan sosial.
Menurut Patria, penurunan rasa empati dan kepekaan ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya implementasi etika dalam kehidupan sehari-hari. “Sebenarnya, jika etika dijalankan dengan baik, maka manusia akan lebih terbentuk dalam berinteraksi dengan orang lain dan memiliki kepekaan yang lebih tinggi. Kecerdasan emosional juga akan meningkat,” ungkap Patria pada Sabtu (7/9/2024).
Patria menambahkan bahwa individu dengan sikap “tone deaf” perlu diingatkan tentang pentingnya kepekaan sosial. Namun, dia menekankan pentingnya melakukan pengingat dengan cara yang baik dan tidak memaksakan kehendak. “Kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk berubah sesuai dengan keinginan kita. Jadi, cukup mengingatkan sekali atau dua kali. Jika mereka tetap tidak mengindahkan, tidak perlu memaksakan diri,” jelasnya.
Pendekatan yang bijaksana adalah kunci. Patria mengingatkan bahwa setiap orang memiliki karakter yang berbeda, dan kita tidak selalu bisa mengubah karakter tersebut sesuai dengan harapan kita. “Jangan terlalu memikirkan sikap mereka. Anggap saja itu bagian dari karakter mereka. Kita tidak bisa mengubahnya kecuali mereka sendiri yang ingin berubah,” tambahnya.
Menghadapi orang-orang yang kurang peka terhadap lingkungan sekitar mungkin bisa menjadi tantangan tersendiri. Patria menyarankan agar kita tidak menjadikannya sebagai masalah besar. “Tak perlu terlalu diambil pusing atau dijadikan sebagai masalah krusial. Sikap tone deaf bisa menjadi bagian dari karakter seseorang. Jika mereka ingin mengubahnya, itu adalah keputusan mereka sendiri,” pungkasnya.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.