Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI, Tuduh Manipulasi Peringkat Aplikasi di App Store

Perusahaan xAI Elon Musk menggugat Apple, mengklaim bahwa aplikasinya secara artifisial ditekan di App Store (Haiyun Jiang /The New York Times.)

KaltimExpose.com –Elon Musk melalui perusahaan kecerdasan buatan miliknya, xAI, resmi menggugat Apple dan OpenAI ke pengadilan. Gugatan tersebut menuding Apple memanipulasi sistem peringkat di App Store untuk memberi keuntungan pada ChatGPT, aplikasi chatbot milik OpenAI, sehingga menyulitkan aplikasi pesaing seperti Grok dari xAI untuk bersaing secara adil.

Dilansir dari The New York Times, gugatan itu diajukan ke Pengadilan Distrik Texas Utara pada Senin (25/8/2025). Dalam dokumen resminya, xAI menuduh Apple dan OpenAI telah “mengunci pasar demi mempertahankan monopoli dan mencegah inovator seperti X dan xAI untuk bersaing.”

Apple belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan tersebut. Sementara itu, juru bicara OpenAI menyebut gugatan Musk sebagai “pola pelecehan berkelanjutan” yang kerap dilakukan terhadap perusahaan itu.

Latar Belakang Perseteruan

Musk telah berulang kali menyuarakan ketidakpuasan terhadap Apple dalam beberapa pekan terakhir. Ia menuding perusahaan teknologi raksasa itu menghalangi aplikasi chatbot Grok untuk menempati peringkat teratas unduhan App Store. Sebaliknya, ChatGPT justru dianggap selalu diposisikan di posisi nomor satu.

Awalnya, Musk sempat membanggakan performa Grok yang naik peringkat setelah diluncurkan. Namun ketika tidak berhasil mencapai puncak tangga unduhan, ia menulis di platform X bahwa Apple melakukan “pelanggaran antitrust yang nyata” dan menegaskan, “Apple berperilaku dengan cara yang membuat perusahaan A.I. selain OpenAI mustahil bisa mencapai nomor satu di App Store.”

Kerja Sama Apple dan OpenAI

Tudingan Musk makin menguat setelah Apple mengumumkan kerja sama dengan OpenAI tahun lalu. Kesepakatan itu memungkinkan integrasi ChatGPT ke dalam layanan Apple, sekaligus memberi akses OpenAI terhadap miliaran pertanyaan dari pengguna iPhone—data yang sangat berharga untuk melatih dan meningkatkan kecerdasan buatan.

xAI menyebut kolaborasi tersebut akan semakin memperlebar jarak antara ChatGPT dan pesaing lain dalam perlombaan membangun teknologi A.I.

Perseteruan Lama Musk dan OpenAI

Elon Musk merupakan salah satu pendiri OpenAI, namun hengkang pada 2018 karena perbedaan visi. Ia kemudian menggugat OpenAI, Sam Altman, dan Greg Brockman pada 2024 dengan tuduhan melanggar kontrak awal karena lebih mementingkan keuntungan komersial ketimbang kepentingan publik.

Feud antara Musk dan Altman terus berlanjut. Musk bahkan memimpin konsorsium investor dengan tawaran akuisisi OpenAI senilai US$97,4 miliar pada Februari 2025, tetapi ditolak. Mereka juga kerap saling sindir di media sosial. Altman baru-baru ini menyebut tudingan Musk terhadap Apple “sungguh luar biasa” dan menilai Musk justru bersikap munafik karena diduga melakukan praktik serupa di platform X.

Risiko Lawan Apple

Menggugat Apple bukan langkah ringan. Perusahaan Cupertino itu memiliki kendali penuh dalam menentukan aplikasi apa yang lolos ke App Store. Musk sendiri pernah menuding Apple hendak menghapus aplikasi X pada 2022, meski kemudian persoalan itu dikatakan hanya “kesalahpahaman” setelah ia bertemu CEO Apple, Tim Cook.

Kali ini, Musk membawa gugatan ke Texas, sejalan dengan upayanya memindahkan beberapa kantor pusat perusahaan keluar dari Delaware setelah paket kompensasi Tesla dibatalkan pengadilan negara bagian tersebut. Bahkan, ia mengubah syarat layanan X agar setiap sengketa hukum wajib diajukan di pengadilan Texas.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan