Diskominfo Kutim Luncurkan Program SIKAT, Percepat Pemerataan Internet Sekolah

Momen peluncuran program SIKAT (Strategi Internet Kutai Timur Aman dan Terkelola). (Foto: Pro Kutim)

KaltimExpose.com, Sangatta –  Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo Staper) resmi meluncurkan Program SIKAT (Strategi Internet Kutai Timur Aman dan Terkelola), Rabu (19/11/2025), di Ruang Rapat Diskominfo Staper. Program ini hadir sebagai langkah strategis untuk mengatasi kesenjangan akses internet di sekolah-sekolah Kutim dan mendukung pendidikan digital merata.

Dilansir dari Pro Kutim, Kepala Diskominfo Staper, Ronny Bonar, menjelaskan bahwa dari total 694 sekolah dan 18 korwil pendidikan, hanya 191 sekolah yang sempat menikmati layanan internet gratis, dan layanan tersebut berhenti sejak Maret 2025 karena kuota habis.

“Bayangkan, hampir 75 persen sekolah di Kutim tidak memiliki akses internet yang memadai. Ini hambatan nyata bagi proses pembelajaran dan masa depan pendidikan kita,” tegas Ronny.

Kondisi minimnya konektivitas berdampak pada berbagai layanan pendidikan, mulai dari administrasi digital, pelaksanaan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer), hingga keterbatasan guru dan siswa mengakses materi pembelajaran online.

Ronny menegaskan bahwa SIKAT bukan sekadar penyediaan internet, tetapi membangun ekosistem digital yang aman, terkelola, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi Kutim Tangguh, Mandiri, dan Berdaya Saing.

“Setiap koneksi internet yang kita pasang adalah jembatan menuju dunia ilmu pengetahuan tanpa batas. Ini investasi untuk masa depan anak-anak Kutim agar kelak mampu bersaing di tingkat regional, nasional, hingga global,” ujarnya.

Kesiapan teknis program SIKAT dijelaskan oleh Kepala Bidang Infrastruktur TIK dan Persandian, Sulisman, yang menyebut lima komponen utama: Dashboard Terpusat untuk pemantauan real-time, Manajemen Bandwidth yang memprioritaskan kebutuhan belajar, Content Filtering berbasis MikroTik, Sistem Autentikasi Terpisah bagi guru dan siswa, serta Peta Digital Sekolah untuk transparansi status layanan internet.

Implementasi dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pemasangan akses di 10 sekolah dalam 60 hari pertama, diikuti optimalisasi bandwidth dan filtering, serta integrasi jangka panjang dengan platform pendidikan daerah.

Program ini mendapat respons positif dari sekolah. Kepala SDN 014 Sangatta Utara, Mulhatim, menyatakan:

“Kami sangat membutuhkan dukungan internet yang stabil. Terima kasih kepada Diskominfo atas fasilitasi yang diberikan.”

Peluncuran SIKAT diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat fondasi pendidikan digital di Kutim. Dengan komitmen pemerintah, penggunaan teknologi tepat, dan dukungan seluruh pemangku kepentingan, program ini diyakini mampu menghadirkan layanan internet yang merata, aman, dan terkelola di seluruh sekolah.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan