Disbudpar Berau Tegaskan Wajib Ada SOP Keselamatan di Semua Wisata Air

Salah satu destinasi wisata air di Kabupaten Berau yakni Labuan Cermin. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau menegaskan pentingnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) di seluruh destinasi wisata air. (TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI)

KaltimExpose.com, Tanjung Redeb –  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau menekankan pentingnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) di seluruh destinasi wisata air. Langkah ini dilakukan untuk menjamin keselamatan wisatawan sekaligus meningkatkan kualitas pengelolaan pariwisata di Bumi Batiwakkal.

Dilansir dari Tribunkaltim.co, Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, mengungkapkan bahwa masih banyak destinasi wisata yang belum memiliki pengelola resmi. Akibatnya, penerapan SOP sering terabaikan, padahal bagi objek wisata yang sudah memiliki pengelola, kewajiban menyusun dan menjalankan SOP keselamatan adalah hal mendasar.

“Objek wisata kita banyak, tapi tidak semua ada pengelolanya. Kalau sudah ada pengelola, maka harus punya SOP dan menerapkannya,” tegas Ilyas, Selasa (19/8/2025).

Menurutnya, peringatan ini juga berkaca dari insiden yang terjadi di salah satu destinasi wisata air di Berau. Kejadian tersebut menjadi pelajaran penting bahwa penerapan SOP harus dilakukan secara benar, baik dari sisi transportasi, alat keselamatan, maupun pengawasan.

Dari hasil pemantauan, masih ada pengelola wisata yang belum maksimal menjalankan SOP. Salah satu contohnya adalah ketersediaan perlengkapan keselamatan seperti pelampung.

“Ada pengelola yang menyediakan perlengkapan sendiri, ada juga yang dapat bantuan dari pihak ketiga. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana pengelola memastikan perlengkapan itu benar-benar digunakan dan sesuai standar keselamatan,” jelasnya.

Ia menegaskan, SOP keselamatan tidak hanya sebatas perlengkapan, tetapi juga mencakup prosedur pengawasan, seperti memastikan kapasitas penumpang sesuai ketentuan, memeriksa kondisi perahu sebelum beroperasi, hingga memberikan instruksi kepada wisatawan sebelum perjalanan dimulai.

Ilyas menambahkan, penerapan SOP yang baik akan berdampak langsung terhadap citra pariwisata Berau. Jika pengelolaan aman dan profesional, wisatawan akan merasa nyaman dan ingin kembali. Sebaliknya, jika keselamatan diabaikan, hal itu bisa menurunkan kepercayaan wisatawan hingga memicu insiden.

“Kita ingin destinasi wisata di Berau bukan hanya indah, tetapi juga aman,” ujarnya.

Sebagai upaya pencegahan, Disbudpar Berau terus mendorong setiap pengelola wisata, khususnya wisata air, agar segera menyusun dan menerapkan SOP sesuai ketentuan. Sosialisasi juga rutin dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada pengelola kampung wisata maupun masyarakat.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan