KaltimExpose.com – Di era digital yang serba terhubung, teknologi membawa banyak manfaat — mulai dari kemudahan berkomunikasi jarak jauh hingga akses informasi yang tak terbatas. Namun, penggunaan teknologi yang berlebihan, baik melalui ponsel, media sosial, maupun layar digital lainnya, dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental dan fisik. Saat tanda-tanda kelelahan digital muncul, mungkin inilah waktunya melakukan digital detox.
Dilansir dari Everyday Health, penggunaan teknologi secara berlebihan dapat mengurangi waktu tidur, olahraga, hingga interaksi sosial — tiga hal penting untuk kesejahteraan. Menurut Carol Vidal, MD, PhD, MPH, pakar psikiatri dari Johns Hopkins University School of Medicine, “Ketika sesuatu menguasai pikiran dan perilaku Anda, serta mulai mengganggu pekerjaan atau hubungan, saat itulah Anda perlu mempertimbangkan untuk menguranginya.”
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi yang berlebihan dapat memicu gejala seperti gangguan perhatian, kecanduan digital, isolasi sosial, gangguan tidur, hingga penurunan kecerdasan emosional. Sebaliknya, penggunaan media sosial secara aktif untuk berinteraksi justru dapat membantu menjaga hubungan sosial, berbeda dengan penggunaan pasif seperti sekadar menggulir feed tanpa berinteraksi.
Sebuah studi pada 2021 menemukan bahwa mahasiswa yang melakukan social media detox mengalami peningkatan suasana hati, kualitas tidur, dan penurunan kecemasan. Studi lain juga menemukan bahwa perempuan yang berhenti menggunakan Instagram merasa lebih puas dan bahagia dibandingkan mereka yang terus menggunakan platform tersebut.
Berikut tujuh cara efektif melakukan digital detox tanpa harus sepenuhnya meninggalkan teknologi:
1. Jadwalkan Waktu Tanpa Layar Setiap Hari
Jika pekerjaan Anda menuntut untuk terus di depan layar, sempatkan waktu istirahat secara berkala. Gunakan alarm atau pengingat di ponsel untuk berhenti sejenak, berjalan kaki, atau makan tanpa membawa gawai. Hal ini membantu otak dan mata beristirahat dari paparan digital.
2. Ambil Istirahat Berkala dari Teknologi
Menurut Vidal, jeda sementara dari teknologi dapat menurunkan stres, terutama bagi pengguna berat. Anda bisa mencoba menghapus aplikasi media sosial yang membuat candu atau mengikuti program digital detox retreat yang kini banyak tersedia.
3. Pertimbangkan untuk “Downgrade” Ponsel Anda
Jika Anda merasa sulit lepas dari smartphone, coba gunakan ponsel sederhana tanpa aplikasi. Menurut Jennifer Kelman, LCSW, seorang pekerja sosial asal Florida, langkah ini efektif untuk mengurangi distraksi. Ia bahkan menerapkannya pada anak-anaknya.
4. Matikan Ponsel di Jam Tertentu
Biasakan mematikan ponsel sebelum makan malam dan menyalakannya kembali keesokan pagi. Manfaatkan fitur Do Not Disturb untuk mematikan notifikasi agar Anda bisa beristirahat tanpa gangguan.
5. Batasi Akses Aplikasi
Gunakan fitur Screen Time (iPhone) atau Digital Wellbeing (Android) untuk membatasi durasi penggunaan aplikasi tertentu. Penelitian menunjukkan bahwa pengguna yang memanfaatkan fitur pembatasan ini memiliki kesejahteraan yang lebih baik dibanding mereka yang tidak.
6. Ciptakan Zona Bebas Ponsel
Tetapkan area bebas gawai seperti kamar tidur atau ruang makan. Dengan menjauhkan perangkat dari tempat-tempat istirahat, Anda bisa mengurangi kebiasaan menggulir media sosial sebelum tidur dan meningkatkan kualitas tidur.
7. Konsultasikan dengan Profesional
Jika penggunaan teknologi mulai mengganggu kehidupan sehari-hari atau menimbulkan stres, kecemasan, atau penurunan harga diri, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog atau konselor. Bantuan profesional dapat membantu Anda mengatur kembali kebiasaan digital secara sehat.
Melakukan digital detox bukan berarti harus sepenuhnya memutus koneksi dengan dunia digital, melainkan menemukan keseimbangan agar teknologi mendukung, bukan menguasai, kehidupan kita.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.






