BNPT RI Perkuat Pencegahan Terorisme di Kalangan Mahasiswa Melalui Kampus Kebangsaan

KaltimExpose.com, Balikpapan – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia mengambil langkah proaktif dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di kalangan mahasiswa dengan menggelar kegiatan penguatan Kampus Kebangsaan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat civitas akademika dalam menangkal berkembangnya ideologi radikal dan terorisme, yang dinilai semakin dinamis dan berbahaya.
Mayjen TNI Roedy Widodo, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT RI, menekankan pentingnya peran kampus dalam pencegahan radikalisme. “Giat ini sebagai penguatan civitas akademik dalam mencegah berkembangnya radikalisme dan terorisme, khususnya di kalangan kampus,” ujar Roedy saat membuka acara.
Roedy Widodo menjelaskan bahwa ancaman radikalisme dan terorisme di Indonesia terus berkembang, dengan ciri-ciri seperti individu yang mendadak menjadi antisosial, menghabiskan waktu dalam komunitas tertutup, serta mengalami perubahan perilaku dan emosi saat membahas isu politik atau agama. Hal ini, menurutnya, menjadi indikasi serius yang harus diwaspadai, terutama di kalangan mahasiswa yang rentan terhadap pengaruh ideologi radikal.
Berdasarkan survei Indeks Potensi Radikal (IPR) tahun 2023, terjadi peningkatan indeks sebesar 1,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan adanya penurunan pemahaman dan sikap anti-radikalisme. Hasil survei juga mengungkapkan bahwa perempuan, remaja, dan anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terpapar radikalisme, meskipun sekitar 72 persen masyarakat masih belum terpengaruh.
Untuk menghadapi ancaman ini, BNPT RI berfokus pada strategi preventif melalui pendekatan kemitraan dan penanganan dari hulu ke hilir. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya kalangan muda, terhadap bahaya radikalisme. “Pemerintah melalui BNPT dan seluruh pemangku kepentingan terus melakukan edukasi dan penguatan karakter diri,” kata Roedy.
Kegiatan ini juga menghadirkan diskusi dengan narasumber terkemuka, termasuk Prof. Dr. Irfan Idris, Direktur Pencegahan BNPT, dan Mohamad Nasir Abbas, mantan narapidana kasus terorisme. Prof. Irfan dalam diskusinya memaparkan hasil riset I-KHUB BNPT Outlook 2023 yang menunjukkan bahwa meskipun aksi terorisme di Indonesia cenderung menurun sejak tahun 2023 hingga Juni 2024, namun gerakan ideologi untuk memperkuat sel organisasi, pengumpulan dana, dan radikalisasi terhadap perempuan, anak, dan remaja justru meningkat.
Sebagai bagian dari kampanye pencegahan radikalisme, acara ini diakhiri dengan penandatanganan spanduk oleh mahasiswa sebagai bentuk komitmen menolak radikalisme dan terorisme di kalangan kampus. Selain itu, acara juga diisi dengan sesi foto bersama dan pertukaran suvenir antara Universitas Mulia dan BNPT, memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan dan pemerintah dalam menjaga keamanan dan stabilitas nasional.
Artikel tayang di Antaranews.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.