Resmi Dibuka! Beasiswa Kutim 2025 Tanpa Kuota, Pemkab Siapkan Rp23 Miliar

Plt Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten /Kesra Setkab (Prokopim Kutim)

KaltimExpose.com, Sangatta –Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) kembali menunjukkan keseriusannya dalam membangun sumber daya manusia unggul melalui peluncuran Beasiswa Kutim 2025. Tahun ini, anggaran sebesar Rp23 miliar disiapkan dari APBD Kutim untuk mendukung mahasiswa lokal. Yang menarik, beasiswa tanpa kuota ini terbuka bagi seluruh mahasiswa berdomisili di Kutim minimal enam bulan, tanpa batasan jumlah penerima.

Program ini dibuka resmi pada Rabu, 18 Juni 2025, dan akan berlangsung hingga 31 Juli 2025 mendatang. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman resmi: https://beasiswa.kutaitimurkab.go.id

Pelaksana Tugas Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setkab Kutim, Nurcholis, menegaskan bahwa program beasiswa ini bukan sekadar bantuan biaya pendidikan, melainkan bagian dari strategi pembangunan jangka panjang Kutai Timur.

“Beasiswa Kutim dengan total anggaran Rp23 miliar ini merupakan wujud nyata dari perhatian Pemkab Kutim terhadap masa depan anak-anak. Dalam upaya menciptakan generasi yang memiliki daya saing tinggi, unggul secara akademis, dan siap berkompetisi di tingkat regional maupun nasional,” ujarnya.

Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa asal Kutim yang menempuh pendidikan di dalam maupun luar daerah. Pemkab menegaskan, selama calon penerima memenuhi persyaratan administratif dan akademik, mereka berhak mendapatkan beasiswa—tanpa batasan kuota.

“Kami tidak membatasi jumlah penerima. Selama mahasiswa memenuhi persyaratan dan dananya mencukupi, maka kami akan berikan,” tegas Nurcholis.

Beasiswa Kutim 2025 terbagi dalam tiga skema utama, yaitu:

  • Beasiswa Tuntas: Menanggung biaya pendidikan mahasiswa hingga selesai kuliah.
  • Beasiswa Stimulan: Diperuntukkan bagi mahasiswa dari keluarga berpenghasilan rendah.
  • Beasiswa Kerja Sama: Ditujukan untuk mahasiswa yang mengikuti program pendidikan berbasis kolaborasi antara Pemkab dan institusi pendidikan tinggi.

“Beasiswa Tuntas diberikan untuk mendukung biaya pendidikan mahasiswa hingga lulus, Beasiswa Stimulan bertujuan membantu mahasiswa dalam kondisi ekonomi terbatas. Sementara Beasiswa Kerja Sama diperuntukkan bagi mahasiswa yang mengikuti program kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi,” jelasnya.

Nurcholis juga menambahkan, desain program ini telah disesuaikan dengan dinamika sosial ekonomi masyarakat dan perkembangan dunia pendidikan. Hal ini diharapkan mampu memberi ruang yang lebih luas bagi generasi muda Kutim untuk berprestasi, tanpa terkendala ekonomi.

Sejak pertama kali digulirkan, program beasiswa ini telah melahirkan puluhan alumni yang kini mengabdi di berbagai sektor penting di daerah, mulai dari tenaga pendidik, tenaga kesehatan, hingga ASN.

“Alhamdulillah, banyak dari mereka yang telah menyelesaikan pendidikan dan kini menjadi tenaga pengajar, tenaga medis, bahkan aparatur sipil negara di Kutim,” tutur Nurcholis.

Sebagai penutup, ia berharap program beasiswa ini menjadi pemicu semangat baru di kalangan generasi muda Kutai Timur. Tak hanya sebagai sarana mengejar gelar, tetapi juga sebagai pijakan awal membangun masa depan daerah.

“Beasiswa ini bukan akhir dari perjuangan, tapi pijakan awal untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah,” pungkasnya.

 

Sumber Prokopim Kutim.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan