Bareskrim Pastikan Ijazah Jokowi Asli, Penyelidikan Resmi Ditutup

KaltimExpose.com, Jakarta –Kepolisian RI melalui Bareskrim akhirnya mengakhiri polemik yang sempat mencuat di publik: keaslian ijazah Jokowi. Setelah serangkaian pemeriksaan forensik dan uji keabsahan dokumen, aparat menyatakan dengan tegas bahwa seluruh ijazah Presiden Joko Widodo — dari jenjang SD, SMP, SMA hingga bangku kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) — asli dan valid.
Keputusan ini disampaikan setelah penyidik melakukan pembandingan menyeluruh antara ijazah milik Jokowi dengan tiga alumni seangkatan di Fakultas Kehutanan UGM. Hasilnya: identik tanpa perbedaan.
“Kita melaksanakan uji banding, yang diuji adalah semua ijazah asli. Pembandingnya itu ijazah asli dengan teman seangkatan beliau (Jokowi). Dari pembanding ini bahwa hasilnya identik. Bahkan, map yang digunakan masih sama, map Jokowi dan rekannya masih sama. Sudah kumal, kusam,” ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (22/5).
Tak hanya ijazah UGM, Bareskrim juga memverifikasi keaslian dokumen pendidikan Jokowi lainnya, termasuk ijazah SMA. Semua dokumen itu diperiksa oleh tim Laboratorium Forensik (Labfor) melalui analisa bahan kertas, teknik cetak, tinta, cap, hingga tanda tangan dekan dan rektor.
“Dari peneliti tersebut maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama,”
ujar Djuhandhani menegaskan.
Temuan penting lain adalah bukti bahwa Jokowi telah memenuhi seluruh syarat kelulusan dari Fakultas Kehutanan UGM, diperkuat oleh foto-foto masa kuliahnya yang kini dipublikasikan sebagai bagian dari laporan penyidikan.
Dengan semua fakta tersebut, polisi menyatakan bahwa tuduhan ijazah palsu yang sempat dilaporkan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) tidak terbukti, dan kasus pun resmi ditutup.
“Namun dari pengaduan ini dapat disimpulkan tidak ada perbuatan pidana, perkara ini dihentikan penyidikannya,”
kata Djuhandhani.
Dalam proses penyidikan, Presiden Jokowi pun bersikap kooperatif. Ia hadir memenuhi panggilan penyidik dan menjawab 22 pertanyaan yang menyangkut seluruh jenjang pendidikan formalnya.
“Ada 22 pertanyaan yang tadi disampaikan, ya sekitar ijazah, dari SD, SMP, SMA, sampai Universitas,” ujar Jokowi kepada awak media, dikutip dari CNN Indonesia.
Laporan terhadap dugaan pemalsuan ijazah ini pertama kali diajukan oleh Ketua TPUA, Egi Sudjana, pada 9 Desember 2024, dan mulai ditangani Bareskrim sejak April 2025.
“Demikian hasil lidik dari Dittipidum Bareskrim Polri. Semoga bisa menjawab polemik yang terjadi di masyarakat mengenai ijazah milik Bapak Jokowi,” pungkas Djuhandhani.
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.