KaltimExpose.com –  Google dan Epic Games akhirnya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri sengketa hukum panjang terkait dominasi Google Play Store di ekosistem Android. Dalam perjanjian ini, Google berkomitmen menghadirkan perubahan besar di Android 17, termasuk dukungan resmi bagi toko aplikasi pihak ketiga agar pengguna lebih mudah memasang aplikasi dari luar Google Play.

Dilansir dari Android Authority, kesepakatan ini menjadi langkah besar dalam mengakhiri gugatan yang diajukan Epic pada 2020 atas tuduhan monopoli distribusi aplikasi Android oleh Google. Jika disetujui hakim, kesepakatan tersebut akan mengubah cara pengguna dan pengembang berinteraksi dengan ekosistem Android mulai tahun depan.

Salah satu poin utama dari perjanjian ini adalah hadirnya fitur “Registered App Stores” atau toko aplikasi terdaftar. Melalui sistem baru ini, pengguna dapat memasang toko aplikasi pihak ketiga hanya dengan satu klik dari situs web resmi penyedia, tanpa perlu melewati proses rumit dan peringatan yang sebelumnya dianggap menghambat.

Google akan membuka proses sertifikasi bagi toko aplikasi pihak ketiga dengan syarat yang “wajar,” termasuk kemungkinan pembayaran biaya operasional yang tidak didasarkan pada pendapatan toko tersebut. Setelah disertifikasi, toko aplikasi akan memperoleh izin untuk menginstal aplikasi secara langsung di perangkat pengguna melalui layar pemasangan khusus yang menggunakan bahasa netral.

Perubahan ini menjawab keluhan lama Epic yang menilai Google sengaja membuat proses instalasi toko aplikasi alternatif terasa berisiko dan rumit. Dengan sistem baru, hambatan tersebut akan berkurang, sehingga diharapkan mendorong adopsi toko aplikasi non-Google Play dan memperluas pilihan pengguna.

Selain itu, Google juga setuju untuk tidak lagi membatasi produsen ponsel (OEM) dan operator seluler dalam memasang atau menampilkan toko aplikasi pihak ketiga di layar utama perangkat. Perjanjian ini berlaku selama tiga tahun sejak efektif, dan Google juga dilarang membayar pihak tertentu untuk menunda atau mencegah kehadiran pesaing Play Store.

Google berjanji mendukung keberadaan toko aplikasi pihak ketiga hingga 30 Juni 2032, tanpa memungut biaya tambahan untuk unduhan langsung dari situs web atau toko alternatif. Namun, pembatasan tetap berlaku untuk unduhan yang dilakukan melalui tautan di aplikasi yang diinstal dari Google Play.

Tak hanya itu, kesepakatan ini juga memperlonggar aturan terkait sistem pembayaran dalam aplikasi (in-app purchase). Google akan mengizinkan pengembang menggunakan metode pembayaran alternatif di samping Google Play Billing. Pengembang bahkan dapat menampilkan opsi pembayaran eksternal dengan harga berbeda atau menawarkan keuntungan tambahan bagi pengguna.

Meski begitu, Google masih dapat mengenakan biaya layanan hingga 20% untuk transaksi di dalam aplikasi gim yang memengaruhi progres permainan, atau 9% untuk aplikasi non-gim seperti langganan dan pembelian konten tambahan. Struktur biaya baru ini akan mulai berlaku paling lambat 31 Maret 2026 dan berlangsung hingga pertengahan 2032.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Google juga dilarang membayar pengembang agar meluncurkan aplikasinya secara eksklusif di Google Play Store di pasar Amerika Serikat. Pengembang bebas memilih toko aplikasi Android mana pun untuk mendistribusikan produknya.

Bagi Epic, kesepakatan ini membuka peluang besar untuk memperkuat Epic Games Store di Android. Dengan berkurangnya hambatan instalasi dan kebebasan menjalin kerja sama dengan produsen perangkat, Epic berpotensi menghadirkan lebih banyak konten eksklusif seperti yang telah dilakukan di platform PC.

Perubahan besar ini akan diperkenalkan pada versi utama Android 17, kemungkinan mulai tersedia global pada 2026. Google berkomitmen mempertahankan dukungan sistem ini hingga 2032, memberi waktu enam tahun bagi toko aplikasi pihak ketiga untuk berkembang dan bersaing dengan Play Store.

Kesepakatan antara Google dan Epic ini menandai babak baru dalam dunia distribusi aplikasi Android. Meski belum menghapus praktik sideloading sepenuhnya, langkah ini membuka jalan bagi ekosistem yang lebih terbuka, kompetitif, dan menguntungkan pengguna serta pengembang.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan