KaltimExpose.com –Kemampuan menguasai keterampilan kecerdasan buatan (AI) kini semakin bernilai di pasar kerja. Sebuah studi terbaru menunjukkan, kandidat dengan skill AI berpeluang mendapat gaji jauh lebih tinggi dibanding mereka yang tidak memiliki keterampilan serupa.

Dilansir dari ZDNet, riset yang dilakukan perusahaan analisis pasar tenaga kerja Lightcast menemukan bahwa lowongan pekerjaan yang mencantumkan keterampilan terkait AI menawarkan rata-rata gaji tahunan 28% lebih tinggi, atau sekitar USD 18.000 (Rp270 juta), dibanding lowongan yang tidak menyebutkan skill AI. Bahkan, angka tersebut melonjak hingga 43% pada pekerjaan yang mensyaratkan dua atau lebih keterampilan AI.

Riset 13 Tahun, 300 Skill AI Terdeteksi

Para peneliti menganalisis miliaran lowongan kerja dari 13 tahun terakhir dan mengidentifikasi sekitar 300 keterampilan AI. Beberapa di antaranya adalah etika AI, tata kelola dan regulasi, natural language processing (NLP), serta robotika.

“Dengan menggunakan data nyata dari lowongan kerja, kami membuktikan bagaimana permintaan AI tumbuh di seluruh pasar tenaga kerja, tidak terbatas pada satu atau dua sektor saja. Kami juga menunjukkan bahwa pekerjaan dengan keterampilan AI memberikan premi gaji lebih tinggi dibanding peran serupa tanpa AI,” tulis laporan tersebut.

Bukan Sekadar Dunia Teknologi

Meski permintaan terbesar tetap datang dari sektor teknologi informasi dan ilmu komputer, tren ini mulai merambah ke berbagai industri lain. Data Lightcast menunjukkan, lebih dari separuh (51%) lowongan yang mencantumkan skill AI justru berada di luar sektor teknologi. Jumlah ini meningkat dari 44% pada 2022 dan 39% pada 2019.

Industri yang kini paling aktif mencari kandidat dengan skill AI meliputi pemasaran, hubungan masyarakat, serta riset ilmiah. Sebaliknya, sektor dengan permintaan terendah adalah pariwisata, jasa pribadi, dan transportasi. Menariknya, tiap industri juga mencari keterampilan AI yang berbeda—misalnya, transportasi fokus pada autonomous driving, sementara pekerjaan pemeliharaan lebih banyak menekankan robotika.

Persaingan Ketat Rebutan Talenta AI

Persaingan memperebutkan talenta AI semakin sengit, terutama di kalangan perusahaan teknologi besar yang berlomba mengembangkan kecerdasan buatan umum (artificial general intelligence). Namun, laporan ini menegaskan bahwa kebutuhan keterampilan AI kini jauh melampaui industri teknologi.

Bahkan, di tengah meningkatnya penggunaan AI yang justru mengurangi peluang kerja lulusan baru di bidang ilmu komputer, para kandidat dengan spesialisasi AI masih tetap menjadi rebutan.

Menurut laporan Lightcast, kesuksesan bisnis di era AI akan sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam mengenali keterampilan AI yang relevan untuk industrinya.

“Solusinya membutuhkan presisi, bukan filosofi. Organisasi yang mampu mengidentifikasi keterampilan AI paling penting untuk konteks mereka dan memberikan pelatihan terarah dengan nilai terukur akan memimpin industri,” tulis peneliti.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan