Suplemen Kunyit Bisa Bantu Kontrol Berat Badan pada Diabetes Tipe 2

Kunyit adalah suplemen yang dikaitkan dengan pengendalian berat badan yang lebih baik pada penderita diabetes, menurut bukti. Bahadur Ali/Getty Images (medicalnewstoday.com)

KaltimExpose.com –Jumlah penderita diabetes tipe 2 terus meningkat drastis, dan salah satu cara pengelolaan yang efektif adalah menurunkan berat badan. Studi terbaru menemukan bahwa suplemen kunyit atau kurkumin dapat membantu pengendalian berat badan pada penderita diabetes tipe 2 dan pradiabetes.

Dilansir dari Medical News Today, kasus diabetes tipe 2 melonjak dari 462 juta orang pada 2017 menjadi lebih dari 800 juta pada 2024, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sekitar 95% dari penderita diabetes adalah diabetes tipe 2, yang berisiko memicu komplikasi serius seperti penyakit jantung, gangguan penglihatan, dan kerusakan ginjal.

Obesitas dan kelebihan berat badan sering terjadi pada penderita pradiabetes dan diabetes tipe 2. Menurunkan berat badan terbukti dapat membantu mengendalikan gejala bahkan membalikkan kondisi ini pada sebagian orang. Kini, sebuah tinjauan studi menunjukkan bahwa kunyit atau kurkumin dapat menjadi pendukung dalam perjalanan penurunan berat badan tersebut.

Hasil review terhadap 20 uji klinis terkontrol yang dipublikasikan di jurnal Nutrition & Diabetes menemukan bahwa suplementasi kunyit atau kurkumin memberikan efek positif pada beberapa indikator obesitas. Temuan ini mengindikasikan potensi kunyit untuk membantu pengelolaan berat badan pada penderita pradiabetes dan diabetes tipe 2.

“Temuan ini memang kecil tetapi signifikan. Meta-analisis menunjukkan suplementasi kunyit/kurkumin menyebabkan penurunan berat badan, lingkar pinggang, persentase lemak tubuh, dan lingkar pinggul,” kata Thomas M. Holland, MD, MS, asisten profesor di RUSH Institute for Healthy Aging, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Ia menambahkan, meskipun penurunan sekitar 2 kg dan 2–3 cm di pinggang terlihat kecil, dampaknya terhadap kesehatan masyarakat tetap penting karena mengurangi risiko metabolik dan kardiovaskular.

Detail Studi dan Temuan Utama

Penelitian ini melibatkan 20 uji coba acak terkontrol yang membandingkan efek suplementasi kunyit/kurkumin dengan plasebo. Dosis yang diberikan berkisar antara 80 mg hingga 2.100 mg per hari, dengan durasi 8–36 minggu. Efek samping yang dilaporkan jarang terjadi, meliputi sakit perut, gatal, pusing, konstipasi, hot flashes, dan mual pada tiga studi saja.

Pada penderita diabetes tipe 2, suplementasi ini berdampak pada penurunan berat badan, lingkar pinggang, persentase lemak, dan lingkar pinggul, meskipun tidak memengaruhi BMI atau rasio pinggang-pinggul. Pada kelompok pradiabetes, penurunan signifikan terjadi pada berat badan dan lingkar pinggang, namun tidak ada perubahan pada BMI.

Dua peneliti dari Universitas Ilmu Kedokteran Teheran, Leila Azadbakht, PhD, dan Mohammadreza Moradi Baniasadi, MSc, menekankan pentingnya hubungan dosis dan durasi:
“Suplementasi lebih dari 22 minggu menurunkan berat badan rata-rata 2,5 kg, sementara dosis lebih dari 1.500 mg/hari mengurangi lingkar pinggang sekitar 1,8 cm,” jelas keduanya.

Mengapa Kunyit Bisa Bantu Turunkan Berat Badan?

Menurut Eamon Laird, PhD, ahli gizi dari Atlantic Technological University, kunyit dapat memengaruhi metabolisme, mengurangi peradangan, dan berpotensi menekan nafsu makan. Ada indikasi bahwa kurkumin dapat meningkatkan termogenesis, yaitu pembakaran kalori untuk menghasilkan panas, sehingga mendukung penurunan berat badan.
Selain itu, sifat antiinflamasi kunyit membantu mengurangi peradangan kronis yang umum pada obesitas dan diabetes tipe 2.

Bukan Jalan Pintas untuk Menurunkan Berat Badan

Meski hasil penelitian ini menjanjikan, para ahli menekankan bahwa kunyit bukan solusi instan. Holland menegaskan:
“Penelitian ini mendorong, tetapi kita harus hati-hati. Efeknya kecil, dan bukti masih terbatas. Kunyit sebaiknya diposisikan sebagai terapi pendukung, bukan pengganti pola hidup sehat dan pengobatan yang ada.”

Para peneliti juga berharap ada studi lanjutan dengan skala lebih besar, durasi lebih panjang, serta melibatkan populasi beragam untuk memperkuat bukti dan memahami mekanisme kerja kunyit secara mendalam.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan