Perbedaan Utama Antara Pneumonia Berjalan dan Pilek Biasa: Gejala, Penyebab, dan Perawatan

KaltimExpose.com – Meskipun pneumonia berjalan dan pilek biasa sama-sama merupakan penyakit saluran pernapasan, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam penyebab dan dampaknya pada tubuh manusia. Pilek biasa disebabkan oleh infeksi virus, sedangkan pneumonia berjalan merupakan infeksi bakteri. Meskipun gejalanya bisa tampak serupa, kedua penyakit ini memerlukan penanganan yang berbeda. Dilansir dari News-Medical, artikel ini akan menjelaskan perbedaan gejala, penyebab, dan cara pencegahannya.
Pilek biasa adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan atas. Penyakit ini sangat umum, dan hampir semua orang akan mengalaminya setidaknya sekali dalam setahun. Gejalanya meliputi hidung meler, bersin, batuk, sakit kepala, hidung tersumbat, dan demam ringan. Terkadang, gejalanya bisa disertai dengan rasa lelah dan nyeri otot. Seiring berjalannya waktu, cairan hidung bisa berubah menjadi kental dan berwarna kuning atau hijau, menunjukkan bahwa infeksi semakin berkembang. Selain itu, pilek bisa menyebabkan infeksi sekunder seperti asma, sinusitis akut, infeksi telinga, atau radang tenggorokan.
Karena pilek sangat menular, ia dapat menyebar dengan cepat melalui percikan air liur yang dikeluarkan saat batuk atau bersin. Seseorang juga bisa tertular hanya dengan menyentuh benda yang telah terkontaminasi, seperti gagang pintu atau mainan. Tidak ada obat pasti untuk pilek biasa, namun pengobatan rumahan seperti istirahat, banyak minum cairan, berkumur air garam, dan menggunakan permen batuk bisa membantu meredakan gejalanya. Pilek biasa biasanya akan sembuh dalam waktu dua hingga empat belas hari.
Salah satu langkah pencegahan utama untuk melindungi diri dari pilek adalah dengan mendapatkan vaksin flu musiman yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, penting untuk menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, mencuci tangan dengan sabun dan air hangat, dan menutup mulut dan hidung dengan tisu sekali pakai saat batuk atau bersin.
Di sisi lain, pneumonia berjalan adalah jenis pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri, khususnya oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae. Berbeda dengan pneumonia yang lebih parah, pneumonia berjalan biasanya tidak menyebabkan gejala yang sangat parah, tetapi jika dibiarkan, penyakit ini dapat berkembang menjadi pneumonia yang lebih serius. Gejalanya termasuk sakit tenggorokan, kelelahan, sakit kepala, demam, dan batuk yang semakin memburuk. Beberapa orang mungkin juga mengalami sesak napas atau muntah.
Pneumonia berjalan dapat bertahan antara satu hingga empat minggu, dan meskipun banyak orang tidak merasa perlu ke dokter, infeksi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu sebulan. Namun, komplikasi serius seperti ensefalitis (pembengkakan otak), anemia hemolitik (pengurangan sel darah merah), gangguan ginjal, dan masalah kulit bisa terjadi jika pneumonia berjalan tidak ditangani dengan tepat.
Dalam kebanyakan kasus, pneumonia berjalan tidak berkembang menjadi masalah serius dan pasien sering kali pulih tanpa pengobatan. Namun, jika gejala demam, pilek, dan batuk berlangsung lebih dari seminggu, disarankan untuk melakukan pemeriksaan diagnostik untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. Dengan diagnosis yang tepat, pengobatan yang cepat dan efektif akan mempercepat pemulihan dan mengurangi penderitaan.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.