KaltimExpose.com –  OpenAI akhirnya mengembalikan GPT-4o dan model lama ChatGPT setelah gelombang protes pengguna yang kecewa dengan peluncuran GPT-5. Keputusan ini diambil menyusul keluhan dari pelanggan ChatGPT Plus yang merasa hak mereka untuk memilih model AI, seperti GPT-4o, telah dihilangkan. Langkah ini menjadi titik balik penting bagi OpenAI dalam merespons tuntutan komunitas teknologi, kecerdasan buatan, dan keamanan data.

Dilansir dari CyberNews, peluncuran GPT-5 awalnya digadang sebagai lompatan besar OpenAI menuju Artificial General Intelligence (AGI). Model ini dipromosikan sebagai sistem “unified” yang secara otomatis memilih model terbaik untuk setiap permintaan pengguna. Namun, kenyataannya justru menimbulkan gejolak.

Pengguna cepat menyadari bahwa menu untuk memilih model favorit, seperti GPT-4o yang dirilis Maret 2023, telah dihapus. Banyak pelanggan ChatGPT Plus merasa dikhianati karena kebebasan memilih model AI yang mereka percayai hilang begitu saja. Dampaknya, sejumlah pengguna membatalkan langganan dan membuat petisi daring.

CEO OpenAI, Sam Altman, awalnya memuji GPT-5 sebagai chatbot yang “useful, smart, fast, and intuitive”. Namun, pada Minggu lalu, ia mengakui bahwa perusahaan salah langkah dalam menghapus model lama yang telah menjadi bagian penting alur kerja pengguna.

“If you have been following the GPT-5 rollout, one thing you might be noticing is how much of an attachment some people have to specific AI models,” tulis Altman di platform X. “It feels different and stronger than the kinds of attachment people have had to previous kinds of technology (and so suddenly deprecating old models that users depended on in their workflows was a mistake).”

Menanggapi pertanyaan pengguna soal GPT-4o, Altman menjawab: “It’s back! Go to settings and pick ‘show legacy models.’” Dengan demikian, GPT-5 tetap menjadi model default, tetapi pengguna kini bisa kembali mengakses model lama sesuai kebutuhan.

Selain itu, untuk meredakan kekecewaan, Altman mengumumkan peningkatan signifikan pada batas kuota penggunaan ChatGPT Plus. Kini, limit reasoning dinaikkan hingga 3000 query, dan batas semua kelas model akan lebih tinggi dibanding sebelum GPT-5 diluncurkan. UI baru juga akan menampilkan informasi model mana yang sedang merespons pengguna secara real-time.

Meski begitu, GPT-5 bukan tanpa masalah. OpenAI mengklaim model ini 45% lebih akurat dibanding GPT-4o dan mampu memberikan jawaban setara level PhD di bidang teknik, hukum, dan kesehatan. Namun, sejumlah tim keamanan berhasil melakukan jailbreak terhadap GPT-5 dalam waktu kurang dari 24 jam, memunculkan kekhawatiran atas rendahnya tingkat keamanan bawaan model ini bagi kebutuhan enterprise.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan