Berau Dorong Pelestarian Budaya Lokal, Festival Adat Jadi Magnet Baru Wisatawan

Mandi-Mandi Pengantin, prosesi siraman sebelum pernikahan yang merupakan upacara adat Berau di Kelurahan Sambaliung. ANTARA/HO-Prokopim Berau

KaltimExpose.com, Tanjung Redeb –ÂKabupaten Berau terus memaksimalkan daya tarik pariwisata dengan mendorong pelestarian budaya lokal, festival adat, wisata Berau, kearifan lokal, dan upacara tradisional sebagai bagian dari strategi promosi daerah. Pelestarian budaya ini diharapkan memperkaya destinasi wisata yang sudah terkenal di Berau, seperti gugusan Kepulauan Derawan, danau, hutan, hingga objek wisata buatan.

Dilansir dari Antara Kaltim, Plt Asisten II Setda Berau, Warji, menyatakan bahwa berbagai upacara dan tradisi di desa dan kelurahan dapat menjadi daya tarik wisata baru jika dikemas secara menarik. Ia mengimbau agar masyarakat aktif melestarikan adat dan budaya warisan leluhur serta menampilkannya dalam berbagai kegiatan tingkat desa hingga kecamatan.

“Hingga kini beberapa desa/kelurahan di Berau masih mempertahankan adat dan budaya, bahkan menampilkan tradisi mereka saat upacara tertentu atau upacara adat, sehingga bagi desa lain yang belum, kami ajak untuk melestarikan warisan leluhur ini,” ujar Warji saat menghadiri kegiatan budaya di Tanjung Selor, Sabtu (2/8/2025).

Salah satu contoh nyata dari pelestarian budaya lokal adalah perayaan HUT ke-23 Kelurahan Sambaliung. Dalam momen tersebut, digelar Festival Abutta Banua, yang menghadirkan ragam lomba tradisional dan pertunjukan budaya khas Suku Berau. Salah satu prosesi yang mencuri perhatian adalah Mandi-Mandi Pengantin, ritual siraman sebelum pernikahan dalam adat Berau.

Festival ini juga menampilkan lomba tari kreasi daerah, baladun, babada, dan berbagai perlombaan tradisional lainnya, yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi ruang edukasi bagi generasi muda.

Warji meyakini bahwa acara semacam ini mampu memantik kunjungan wisatawan karena memiliki dampak ekonomi yang luas. Kehadiran pengunjung akan meningkatkan aktivitas sektor transportasi, penjualan produk kuliner lokal, penginapan, hingga suvenir khas daerah.

“Ajang budaya seperti ini diharapkan dapat meningkatkan semangat dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal, sekaligus menarik perhatian wisata untuk menyaksikan tradisi adat kampung, sehingga hal ini akan mendatangkan kesejahteraan masyarakat,” kata Warji.

Ia juga mendorong kolaborasi lintas pihak, mulai dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pelaku wisata, hingga masyarakat untuk terus memajukan budaya lokal. Pelestarian budaya ini dinilai penting karena Berau menjadi salah satu mitra strategis Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan keunggulan di sektor wisata dan nilai sejarah.

“Hal ini penting karena Kabupaten Berau sebagai salah satu mitra Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diunggulkan untuk sektor wisata dan sejarah. Pelestarian adat dan budaya di tiap kampung akan mendukung jajaran destinasi wisata yang tersebar di Berau,” ujarnya menambahkan.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi berbasis budaya, Kabupaten Berau kini menatap sektor pariwisata bukan sekadar tentang alam, tetapi juga tentang warisan leluhur yang hidup dan bernilai ekonomi tinggi.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan