Jalan Kaki Turunkan Risiko Alzheimer, Terutama bagi Pembawa Gen Risiko Tinggi APOE e4

Jalan-jalan secara teratur dapat memperlambat penurunan kognitif bagi mereka yang memiliki risiko genetik tinggi terkena demensia, sebuah studi baru menunjukka – iStock (everydayhealth.com)

KaltimExpose.com –  Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa jalan kaki secara rutin bisa menjadi cara sederhana namun efektif untuk menurunkan risiko penurunan daya ingat dan fungsi berpikir, terutama bagi mereka yang membawa gen APOE e4 — varian genetik yang diketahui meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.

Dilansir dari Everyday Health, hasil studi ini dipresentasikan dalam konferensi internasional Alzheimer pekan ini. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas berjalan kaki memperlambat penurunan kognitif secara signifikan pada individu yang memiliki gen APOE e4, meskipun manfaatnya juga terasa pada semua kelompok gen.

“Olahraga adalah cara yang sangat baik untuk meningkatkan fungsi kognitif — bagaimana kita berpikir dan mengingat hal-hal — dan dalam studi ini, manfaatnya terlihat lebih besar pada pembawa APOE e4, meskipun semua orang mendapat manfaat,” jelas Cindy Barha, PhD, peneliti utama sekaligus profesor ilmu saraf di University of Calgary dan Ketua Riset Kanada di bidang kesehatan otak dan olahraga.

Mengenal Peran Gen APOE dalam Alzheimer

Semua orang memiliki varian dari gen APOE (apolipoprotein E), yang berperan dalam mengangkut kolesterol dan lemak lain dalam darah. Ketika sistem ini mengalami gangguan, risiko berkembangnya Alzheimer ikut meningkat.

Berikut tiga varian umum gen APOE:

  • APOE e2: Jarang dimiliki, tapi justru menurunkan risiko Alzheimer (sekitar 8% populasi).
  • APOE e3: Paling umum (78% orang memilikinya), tidak berdampak signifikan terhadap risiko.
  • APOE e4: Dimiliki sekitar 14% orang, dan secara kuat dikaitkan dengan peningkatan risiko Alzheimer serta gejala yang lebih parah.

Dalam studi ini, Barha dan timnya meneliti data dari hampir 3.000 warga Amerika berusia 70–79 tahun, yang berpartisipasi dalam studi Health, Aging, and Body Composition. Para peserta melaporkan frekuensi jalan kaki mereka melalui kuesioner standar, lalu diteliti kembali setelah 10 tahun.

Hasilnya menunjukkan, seperti yang diperkirakan, bahwa pembawa gen APOE e4 mengalami penurunan kognitif yang lebih tajam dibanding pemilik gen e3. Namun, jalan kaki memberikan perlindungan paling signifikan terhadap penurunan fungsi otak justru pada kelompok e4.

“Penelitian ini menambah bukti bahwa aktivitas fisik seperti jalan kaki bisa menurunkan risiko penurunan kognitif, terutama bagi pembawa APOE e4,” ungkap Jessica Langbaum, PhD, Direktur Senior Strategi Riset di Banner Alzheimer’s Institute.

Berapa Banyak Jalan Kaki yang Diperlukan?

Sayangnya, analisis ini tidak memisahkan berapa lama, sering, atau seberapa intens jalan kaki dilakukan. Namun, Barha merujuk pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa wanita lansia yang berjalan kaki sejauh 10 blok per hari (sekitar 1,6 km) memiliki risiko penurunan kognitif 13% lebih rendah selama periode 6–8 tahun.

Studi lainnya bahkan menyebut bahwa berjalan antara 3.800 hingga 9.800 langkah per hari cukup untuk mengurangi risiko gangguan kognitif.

Mengapa Jalan Kaki Bisa Lindungi Otak?

Meski studi ini tidak meneliti mekanismenya secara langsung, Barha menyebut bahwa aktivitas fisik memicu produksi Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF), protein yang mendukung pertumbuhan dan ketahanan sel saraf.

“BDNF itu seperti pupuk alami bagi otak, yang membantu sel-sel otak tumbuh, bertahan, dan membentuk koneksi lebih kuat,” jelasnya. Proses ini sangat penting untuk memori, pembelajaran, dan suasana hati — terutama di area hippocampus, pusat memori di otak.

Tak hanya itu, olahraga seperti jalan kaki juga terbukti meningkatkan aliran darah ke otak, menjaga fungsinya tetap optimal.

Catatan Keterbatasan Studi

Meskipun penelitian ini melibatkan banyak peserta dan dilakukan selama satu dekade, karena bersifat observasional dan hanya mengandalkan laporan pribadi peserta, akurasi data tetap menjadi tantangan. Langbaum menyarankan studi lanjutan yang lebih terukur, misalnya dengan pelacak langkah digital seperti Fitbit.

Barha juga mendukung adanya uji coba yang lebih spesifik, yang mengatur durasi, frekuensi, dan intensitas jalan kaki untuk menilai dampaknya secara lebih terukur terhadap penurunan kognitif.

Tips Menambah Langkah Sehari-Hari

  • Untuk meningkatkan aktivitas fisik tanpa harus berolahraga berat, berikut saran dari Barha dan Langbaum:
  • Bangun dari tempat duduk secara berkala untuk berjalan ringan.
  • Ajak teman atau keluarga jalan bersama agar lebih menyenangkan dan merangsang otak.
  • Ganti kendaraan dengan jalan kaki jika memungkinkan.
  • Jika harus naik kendaraan, parkirlah agak jauh agar tetap bisa berjalan.
  • Pilih tangga daripada lift atau eskalator.

 

Artikel ini telah tayang di everydayhealth.com.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan