Harga Beras di Samarinda Naik, Pemprov Kaltim Pastikan Masih Wajar
KaltimExpose.com, Samarinda –Harga beras di Kota Samarinda mengalami kenaikan pada hampir semua merek dalam beberapa hari terakhir. Meski begitu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memastikan lonjakan harga ini masih dalam batas wajar dan belum melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pusat.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyebut kenaikan harga beras terjadi sebagai dampak penyesuaian harga gabah di tingkat petani sesuai arahan pusat.
“Ya, memang ini ada kaitannya karena perintah presiden bahwa harga gabah petani minimal adalah Rp6.500 dan kita sudah seragamkan semua,” jelas Seno Aji saat dikonfirmasi, Senin (21/7/2025), dilansir Tribun Kaltim.
Berdasarkan kebijakan Badan Pangan Nasional (Bapanas), pemerintah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini dirancang untuk melindungi petani dari kerugian dan memperkuat upaya swasembada pangan nasional.
Pemprov Kaltim juga telah menginstruksikan dinas pertanian di seluruh kabupaten/kota untuk mengawal kebijakan tersebut di lapangan. Langkah ini dilakukan agar tidak ada pembelian gabah di bawah harga ketentuan, sekaligus memastikan distribusi beras tetap lancar.
Sementara itu, Dinas Perdagangan memastikan bahwa stok beras di Samarinda dalam kondisi aman dan terkendali. Masyarakat pun diimbau tidak panik karena harga beras yang naik masih relatif dapat diterima pasar dan tidak terlalu membebani daya beli warga.
“Gabah minimal adalah Rp6.500. Otomatis memang ada kenaikan harga beras, tapi juga di bawah harga tertinggi eceran dan itu masih bisa diterima oleh pasar,” pungkas Seno.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.
