Mahasiswa UINSI Samarinda Minta Informasi Program Gratispol Diperluas: Jangan Bikin Bingung Masyarakat

KaltimExpose.com – Program Gratispol milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) di sektor pendidikan mendapat sorotan dari kalangan mahasiswa. Salah satunya datang dari Arya Prasetyo, mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda.
Menurut Arya, program pembiayaan pendidikan gratis yang dikenal dengan nama Gratispol Kaltim masih kurang dipahami masyarakat secara luas. Hal ini dinilai bisa menimbulkan stigma negatif yang pada akhirnya menghambat efektivitas program tersebut.
“Gratispol sebenarnya punya tujuan yang sejalan dengan Kaltim Tuntas, yakni mencetak SDM unggul. Tapi, karena kurang dipahami dan informasinya sedikit, banyak yang menganggapnya tidak efektif. Padahal jika dioptimalkan, program ini bisa jadi terobosan besar,” ujar Arya, Sabtu (21/6/2025), dikutip dari TribunKaltim.
Arya menilai bahwa kurangnya sosialisasi dan informasi yang terbuka dari pemerintah membuat publik sulit memahami arah kebijakan. Padahal, menurutnya, Gratispol berpotensi menjadi model pendidikan gratis yang layak ditiru secara nasional.
“Kalau baseline pendidikannya rusak, negara juga tidak akan berkembang. Kami berharap Gratispol tidak hanya sukses di Kaltim, tapi juga bisa menjadi inspirasi nasional,” kata mahasiswa semester tiga ini.
Lebih lanjut, Arya menyinggung soal bonus demografi yang kini dimiliki Indonesia, termasuk Kaltim. Ia menilai momen ini harus direspons dengan penguatan kualitas pendidikan, bukan sekadar kuantitas program.
Ia juga mengkritisi minimnya informasi soal peran legislatif (DPRD Kaltim) dalam pengelolaan kebijakan pendidikan. Menurutnya, fungsi anggaran dan pengawasan DPRD sangat penting agar pelaksanaan Gratispol tidak hanya sekadar wacana.
“DPRD tetap menjadi unsur penting karena semua alur anggaran daerah melewati dewan sebelum sampai ke instansi teknis seperti Dinas Pendidikan,” tegas Arya.
Mahasiswa berharap, ke depan, Pemprov Kaltim lebih transparan dalam menyampaikan informasi tentang program pendidikan yang dijalankan, khususnya Gratispol. Edukasi publik harus dilakukan melalui berbagai kanal agar manfaat program bisa dirasakan luas dan tidak memicu kesalahpahaman.
“Kritik, gagasan, pertanyaan, dan saran dari mahasiswa harus direspons positif agar arah kebijakan pendidikan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” tutup Arya.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.