KaltimExpose.com, Samarinda – Prestasi membanggakan diraih RRI Samarinda di ajang Anugerah Syiar Ramadan 2025 yang digelar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jakarta, Jumat (23/5/2025) malam. Radio publik kebanggaan Kalimantan Timur ini sukses menyabet dua penghargaan bergengsi, yaitu:
- Kategori Liputan Ramadan (Radio) untuk program Serba-serbi Ramadan
- Kategori Feature (Radio) untuk program Cerita Ramadan
Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap lembaga penyiaran yang berperan aktif dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman secara edukatif dan inspiratif selama bulan suci Ramadan.
Ketua Bidang Infokom MUI, KH Masduki Baidlowi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa media penyiaran, khususnya radio, masih memiliki kekuatan besar sebagai media dakwah, meski tengah menghadapi disrupsi digital.
“Kami mengapresiasi kreativitas lembaga penyiaran yang luar biasa, meskipun dunia penyiaran sedang menghadapi perubahan besar. Semoga terus melahirkan karya dakwah yang mencerahkan,” ujar Masduki.
Tahun ini, MUI menekankan tiga aspek utama dalam penilaian: literasi ekonomi syariah, gaya hidup halal, dan literasi media digital.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, menegaskan bahwa dakwah melalui media harus didesain dengan pendekatan yang adaptif terhadap perkembangan zaman, terutama bagi generasi muda.
“Tantangan dakwah saat ini tidak hanya pada penyampaian pesan, tetapi juga pada kualitas pemahaman agama. Syiar Ramadan tidak boleh berhenti di hiburan, tetapi harus membentuk karakter dan nilai hidup,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya inovasi konten siaran yang mampu merespons kebutuhan Generasi Z dan Alfa di tengah derasnya arus digitalisasi.
Keberhasilan RRI Samarinda memboyong dua penghargaan sekaligus menjadi bukti bahwa radio publik tetap relevan dan strategis sebagai pilar dakwah dan pendidikan publik.
Lewat program Serba-serbi Ramadan, pendengar diajak menyelami keberagaman budaya Ramadan di tengah masyarakat. Sementara Cerita Ramadan menyuguhkan kisah-kisah inspiratif yang menggugah spiritualitas dan memperkuat nilai-nilai kebajikan.
Anugerah ini diberikan oleh Kementerian Agama RI, bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai bagian dari upaya mendorong penyiaran keagamaan yang berkualitas dan beretika.
Artikel ini telah tayang di rri.co.id.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.