KaltimExpose.com, Sangatta – Angin malam berembus lembut di pelataran Masjid Agung Al-Faruq, Kompleks Islamic Center Sangatta, Jumat (9/5/2025). Di bawah langit yang syahdu, 188 calon jemaah haji asal Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berdiri khidmat, bersiap menunaikan panggilan suci menuju Tanah Haram.
Diselimuti haru dan doa, Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman secara resmi melepas keberangkatan para jemaah yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 4.
Didampingi Kepala Kemenag Kutim Akhmad Berkati, Ketua MUI Kutim Muhammad Adam, dan Ketua BAZNAS Kutim Masnip Sofwan, Ardiansyah mengungkapkan rasa bangganya sebagai pemimpin daerah yang bisa memberangkatkan warganya ke Mekkah dan Madinah.
“Jemaah haji ini adalah tamu Allah. Kita sangat bangga bisa memberangkatkan saudara, orang tua, tetangga, dan sahabat-sahabat kita. Doakan agar mereka mendapatkan haji yang mabrur, diberi kesehatan dan kelancaran dalam menjalani seluruh rangkaian ibadah,” tutur Ardiansyah, dengan suara yang nyaris bergetar.
Tak sekadar seremoni, Bupati juga menitipkan harapan spiritual.
“Jangan lupa mendoakan keluarga dan kampung halaman kita. Kutim juga butuh perlindungan dari Allah, apalagi sekarang cuaca global sedang ekstrem. Arab Saudi pun beberapa waktu lalu sempat dilanda banjir dan kebakaran,” tambahnya.
Ia mengimbau seluruh jemaah untuk menjaga stamina dan semangat selama menjalani ibadah, terlebih suhu di Tanah Suci yang kerap kali menyentuh ekstrem.
Rombongan Jemaah: Dari Nenek 82 Tahun hingga Gadis 18 Tahun
Sementara itu, Kepala Kemenag Kutim Akhmad Berkati dalam laporannya menyebutkan bahwa rombongan haji tahun ini terdiri dari 80 pria dan 104 wanita. Ada pula 4 lansia dan 16 mahram dalam kelompok tersebut.
Menariknya, dua jemaah menonjol dari sisi usia:
- Rajeng Beddulati, 82 tahun 9 bulan, dari Muara Wahau – menjadi jemaah tertua.
- Avivah, 18 tahun 8 bulan, dari Sangatta Utara – tercatat sebagai jemaah termuda.
“Seluruh jemaah telah menjalani proses persiapan yang matang. Kami ingatkan untuk tetap disiplin, menjaga kesehatan, dan menaati aturan baik di Indonesia maupun di Arab Saudi,” jelas Berkati.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga etika selama di Masjidil Haram serta tidak membawa barang yang dilarang otoritas Arab Saudi.
“Jaga nama baik dan marwah bangsa Indonesia. Kalian membawa identitas negara ke Tanah Suci,” tegasnya.
Tangis Haru dan Doa Mengiringi Keberangkatan
Malam itu, suasana di pelataran masjid dipenuhi isak tangis dan peluk hangat keluarga yang melepas orang tercinta. Doa-doa dilantunkan, berpadu dengan harapan agar perjalanan suci ini berjalan penuh keberkahan.
Beberapa jemaah tampak menatap langit, seolah berbicara langsung dengan Sang Khalik, menyampaikan harapan dan janji dalam keheningan batin.
Puncak acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Ketua MUI Kutim, menggema di langit Sangatta yang sejuk dan bersahabat.
Sumber Prokopim Kutim.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.