WHO Tetapkan Cacar Monyet sebagai Kegawatdaruratan Kesehatan Internasional

KaltimExpose.com –�Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa cacar monyet kini ditetapkan sebagai kegawatdaruratan kesehatan publik berskala internasional. Keputusan ini diambil menyusul meningkatnya kasus penyakit tersebut di Kongo dan beberapa negara lain di Afrika. Penetapan ini dilakukan sesuai dengan Regulasi Kesehatan Internasional (IHR) 2005.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan bahwa penyebaran cacar monyet di Afrika menunjukkan risiko yang signifikan untuk meluas hingga ke luar wilayah tersebut. “Wabah grup cacar monyet di Kongo dan negara-negara lain di Afrika jelas membutuhkan respons internasional yang terkoordinasi untuk menghentikan penyebaran ini dan menyelamatkan nyawa,” ujar Tedros, seperti dikutip dari laman resmi WHO, Jumat.
Keputusan WHO ini didasarkan pada data yang dikumpulkan oleh para ahli independen dari Komite Kegawatdaruratan IHR. Mereka bertemu untuk mengulas data terbaru mengenai penyebaran cacar monyet di berbagai negara Afrika. Hasil pertemuan ini akan diumumkan dalam waktu dekat, disertai dengan rekomendasi sementara bagi negara-negara di luar Afrika untuk mengambil langkah-langkah pencegahan.
Pada bulan lalu, lebih dari 100 kasus cacar monyet klad 1b telah dikonfirmasi melalui uji laboratorium, dengan beberapa di antaranya dilaporkan di negara-negara tetangga Kongo yang sebelumnya tidak pernah melaporkan penyakit ini. Para ahli yakin bahwa jumlah kasus sebenarnya bisa lebih tinggi, mengingat beberapa kasus klinis belum diuji secara laboratorium.
Tedros menambahkan bahwa cacar monyet bukanlah penyakit baru di Kongo. Penyakit ini telah dilaporkan selama lebih dari satu dekade, dengan peningkatan kasus setiap tahunnya. Pada tahun 2024, tercatat 15.600 kasus dengan 537 kematian, jumlah yang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk mengatasi wabah ini, WHO telah mencanangkan proses penggunaan vaksin darurat bagi cacar monyet. Inisiatif ini bertujuan memberikan akses vaksin bagi negara-negara berpenghasilan rendah yang belum memiliki persetujuan regulasi nasional. WHO juga bekerja sama dengan produsen vaksin dan jaringan penanganan medis untuk memfasilitasi distribusi vaksin, serta menyediakan alat diagnosis dan perawatan kesehatan yang diperlukan.
Artikel tayang di Antaranews.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.