KaltimExpose.com –Batuk rejan, atau dikenal sebagai pertusis, merupakan infeksi saluran pernapasan serius yang harus segera ditangani, terutama pada anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis dan ditandai dengan batuk berkepanjangan disertai suara tarikan napas tinggi yang khas. Jika diabaikan, batuk rejan dapat menyebabkan komplikasi serius hingga berujung pada kematian, khususnya pada bayi dan anak di bawah usia dua tahun.

“Pertusis bisa dialami oleh anak-anak, dan orang tua harus waspada. Penyakit ini berpotensi menyebabkan kematian pada anak jika tidak segera ditangani,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, Jumat (3/1).

Gejala awal pertusis sering kali menyerupai flu biasa, seperti:

  • Hidung tersumbat.
  • Pilek dan bersin.
  • Mata merah.
  • Demam ringan.

Seiring waktu, gejala memburuk dengan batuk terus-menerus yang berlangsung minimal dua minggu, disertai:

  • Batuk rejan saat menarik napas dalam.
  • Muntah setelah batuk.
  • Muntah tanpa sebab jelas.

Jika tidak ditangani, batuk rejan dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak dan bayi, termasuk:

  • Dehidrasi.
  • Kesulitan bernapas.
  • Penurunan berat badan.
  • Pneumonia (infeksi paru-paru).
  • Kejang dan gangguan ginjal.
  • Kekurangan oksigen ke otak.

Mencegah batuk rejan memerlukan pendekatan menyeluruh, antara lain:

  1. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): Biasakan mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari paparan bakteri penyebab infeksi.
  2. Imunisasi Lengkap: Pastikan anak-anak menerima vaksin DPT-HB-Hib sesuai jadwal yang dianjurkan oleh pemerintah. Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap pertusis, difteri, tetanus, hepatitis B, dan Haemophilus influenzae tipe b.
  3. Protokol Kesehatan: Terapkan langkah pencegahan seperti memakai masker saat sakit dan menjaga jarak untuk menghindari penularan.

Batuk rejan adalah ancaman serius bagi kesehatan anak-anak, namun dengan penanganan yang tepat dan pencegahan melalui imunisasi, risiko komplikasi dapat diminimalkan. Dinkes Kota Tangerang mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tidak ragu memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan jika menunjukkan gejala pertusis.

 

Artikel ini telah tayang di mediaindonesia.com.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan