KaltimExpose.com –�Pada Jumat (20/12/2024), indeks-indeks utama Wall Street bangkit serempak, didorong data inflasi AS yang lebih rendah dari prediksi. Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan signifikan sebesar 498,02 poin (1,18%), mengakhiri sesi di 42.840,26. Sementara itu, S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 1,09% dan 1,03%, menutup perdagangan di 5.930,85 dan 19.572,6.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk November menunjukkan kenaikan inflasi tahunan 2,4%, lebih rendah dari ekspektasi pasar. Sebagai metrik inflasi pilihan Federal Reserve (The Fed), data ini meredakan kekhawatiran tentang kebijakan moneter yang lebih ketat.
Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, menyatakan optimisme: “Kami masih di jalur menuju target inflasi 2%. Meski ini hanya satu bulan, hasil ini menunjukkan tren positif.”
Kenaikan Wall Street pada Jumat ditopang oleh seluruh 11 sektor dalam indeks S&P 500, dengan sektor properti dan teknologi informasi menjadi pendorong utama. Dari total saham di S&P 500, hanya 53 saham yang melemah.
Meski lonjakan Jumat membawa kelegaan, volatilitas tinggi mewarnai perdagangan pekan ini:
- Rabu: Dow Jones anjlok 1.100 poin, akibat The Fed hanya mengisyaratkan dua pemangkasan suku bunga pada 2025.
- Kamis: Dow berhasil rebound tipis dengan kenaikan 15 poin, mengakhiri penurunan 10 hari berturut-turut.
- Minggu ini: Dow Jones turun 2,3%, S&P 500 melemah hampir 2%, dan Nasdaq merosot 1,8%.
Managing Director di R.J. O’Brien and Associates, Tom Fitzpatrick, menyebut perdagangan Jumat memberikan ketenangan kepada pasar: “Tidak ada katalis negatif besar menjelang Natal, sehingga pergerakan besar sebelumnya bisa sedikit berbalik.”
Selain pasar saham, perhatian juga tertuju pada kebuntuan politik di AS. Proposal anggaran dari Partai Republik gagal disahkan, sehingga penutupan sebagian pemerintahan AS diperkirakan akan dimulai Jumat tengah malam.
Lonjakan Wall Street pada Jumat menjadi penutup pekan yang penuh gejolak. Meski inflasi yang lebih rendah memberikan harapan, tren mingguan menunjukkan bahwa pasar masih rentan terhadap berbagai tekanan, baik dari kebijakan moneter maupun politik.
Artikel ini telah tayang di investor.id.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.