KaltimExpose.com –Virus Human Metapneumovirus (HMPV) telah terdeteksi di Indonesia. Meski begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bahwa HMPV bukanlah virus baru dan telah dikenal sejak tahun 2001. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, namun tetap menjaga kewaspadaan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lanjut usia, dan individu dengan penyakit penyerta.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa HMPV berbeda dengan COVID-19. “HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik,” katanya.

Virus ini tidak bersifat mematikan dan umumnya menimbulkan gejala ringan seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar kasus akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus. Penularannya melalui droplet atau percikan air liur dari individu yang terinfeksi.

Upaya Pemerintah dan Edukasi Masyarakat

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, mengapresiasi pernyataan Menkes yang menjelaskan karakteristik virus ini. “Pernyataan Menkes sangat penting untuk memberikan ketenangan kepada publik. Namun, kita juga harus tetap waspada, terutama terhadap kelompok rentan,” ujar Ninik melalui pesan singkat, Rabu (8/1/2024).

Ninik menegaskan pentingnya edukasi masyarakat terkait pencegahan penularan virus ini. “Pola hidup sehat, mencuci tangan secara rutin, mengenakan masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi ke tenaga medis jika ada gejala mencurigakan adalah langkah-langkah yang harus terus disosialisasikan,” tambahnya.

Komitmen DPR RI dalam Penanganan

DPR RI melalui Komisi IX berkomitmen mengawasi langkah pemerintah dalam menangani potensi penyebaran HMPV. Ninik menyebutkan pentingnya kesiapsiagaan fasilitas kesehatan, akses cepat untuk diagnosis, serta penguatan sistem pelaporan kasus.

“Kami mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan memastikan anggaran penanganan penyakit menular digunakan secara optimal,” ujar Ninik.

Ninik mengimbau masyarakat untuk tidak panik, namun tetap mematuhi protokol kesehatan. Pemerintah dan masyarakat perlu bersinergi dalam menghadapi potensi penyebaran HMPV.

“Masyarakat harus menjaga pola hidup sehat, meningkatkan kewaspadaan, dan memastikan penanganan yang tepat, khususnya bagi kelompok rentan,” tutup Ninik.

 

Artikel ini telah tayang di detik.com.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan