KaltimExpose.com, Jakarta –�Pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 terbakar saat mencoba mendarat darurat sekitar tiga kilometer dari Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12/2024). Dalam insiden tersebut, sedikitnya 30 orang selamat, sementara puluhan lainnya diduga meninggal dunia.
Pesawat Embraer 190 itu membawa 62 penumpang dan lima awak, menurut keterangan maskapai. Namun, laporan lain menyebut total 72 orang berada di dalam pesawat. Perbedaan jumlah penumpang ini sedang dikonfirmasi oleh pihak terkait.
Menurut pihak berwenang Azerbaijan, terdapat 30 korban selamat, sementara otoritas Kazakhstan mencatat 28 orang berhasil diselamatkan, termasuk dua anak-anak. “Pada pukul 12.05 waktu setempat, api berhasil dipadamkan dengan bantuan 287 personel dan 65 unit peralatan,” kata Kayrat Zhanaspayev dari Kementerian Darurat Kazakhstan, seperti dilaporkan Reuters.
Sebagian korban yang selamat kini dirawat intensif di rumah sakit. Evakuasi jenazah korban yang meninggal juga masih berlangsung. Berdasarkan data resmi, pesawat tersebut mengangkut 37 warga Azerbaijan, enam warga Kazakhstan, tiga warga Kirgistan, dan 16 warga Rusia.
Kantor Jaksa Agung Azerbaijan melaporkan bahwa, “Menurut data yang tersedia, 32 orang selamat dalam kecelakaan itu.”
Pesawat ini seharusnya terbang dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Rusia. Namun, rute penerbangan dialihkan ke Aktau, Kazakhstan, karena kondisi kabut tebal di tujuan awal.
Menurut data Flightradar24, pesawat lepas landas pada pukul 03.55 GMT dan mengalami kecelakaan sekitar pukul 06.28 GMT. Video yang diverifikasi Reuters menunjukkan pesawat menghantam tanah dengan kecepatan tinggi sebelum meledak menjadi bola api besar.
Informasi awal dari badan pengawas penerbangan Rusia menyebut bahwa insiden ini mungkin dipicu oleh tabrakan dengan kawanan burung, yang memaksa pilot melakukan pendaratan darurat. Selain itu, pihak berwenang Kazakhstan menyelidiki kemungkinan penyebab lain, termasuk masalah teknis.
Produsen pesawat, Embraer asal Brasil, menyatakan kesiapannya membantu penyelidikan. Pesawat Embraer umumnya memiliki reputasi baik dalam keselamatan penerbangan.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Aliyev bahkan membatalkan jadwal kegiatannya untuk kembali ke Azerbaijan. Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya, juga turut menyampaikan duka cita.
Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya investigasi mendalam untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan.
Artikel ini telah tayang di kompas.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.