KaltimExpose.com, Jakarta –�Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, hari ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, guna membahas isu global dan langkah-langkah Indonesia menuju status negara maju.
Keduanya, yang sebelumnya telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis (18/4), membahas berbagai strategi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Transformasi di bidang makanan bergizi, transformasi digital, dan inklusi keuangan menjadi fokus pembicaraan.
“Semua itu merupakan langkah transformasi untuk menjadi negara maju,” kata Direktur Tony Blair Institute untuk Indonesia, Shuhaela Haqim, di Jakarta.
Blair juga memberikan ucapan selamat kepada Prabowo atas terpilihnya sebagai Presiden RI, sambil memberikan buku memoar perjalan hidupnya yang berjudul “A Journey”. Buku tersebut mengisahkan perjalanan politiknya selama menjadi Perdana Menteri Inggris pada periode 1997-2007.
Pada akhir pertemuan, Blair menyampaikan kesepakatan untuk membangun fasilitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 1,2 gigawatt peak (Gwp) di Ibukota Negara Nusantara (IKN). Kerja sama ini melibatkan perusahaan energi Uni Emirat Arab (UEA), Tony Blair Institute, dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Akan ada rencana pembangunan dari UEA berupa panel surya di IKN, detailnya sedang kami susun. Tapi ini difasilitasi oleh Tony Blair institute,” ungkap Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Sebelumnya, Blair juga berdiskusi dengan Presiden Jokowi terkait percepatan digitalisasi di Indonesia, yang menjadi salah satu prioritas dalam agenda pembangunan negara. Kerjasama strategis antara Tony Blair Institute dan pemerintah Indonesia diharapkan dapat membawa dampak positif dalam mendorong kemajuan Indonesia menuju negara maju yang inklusif dan berkelanjutan. (*)
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.