KaltimExpose.com –�PT Platinum Wahab Indonesia Tbk (TGUK), pemilik brand minuman kekinian Teguk, mengungkapkan bahwa perusahaan hanya memiliki 4 karyawan tetap, sementara mayoritas pekerja berstatus kontrak dan outsourcing.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/2/2024), perusahaan menyatakan bahwa per 30 September 2024, jumlah karyawan tetapnya hanya terdiri dari Supply Chain Manager, IT Manager, F&B Manager, dan Assistant Manager Business Development.
“Karyawan tetap perseroan berjumlah 4 orang, sedangkan karyawan dalam materi Public Expose berjumlah 88 orang, termasuk karyawan tetap, magang, dan kontrak,” tulis TGUK dalam laporan resminya.
Perusahaan tidak merinci jumlah karyawan kontrak yang dimiliki, tetapi mencatat tenaga outsourcing sebanyak 67 orang per 30 September 2024 dan meningkat drastis menjadi 483 orang per 31 Desember 2024.
TGUK Tutup 110 Outlet dalam Setahun
Selain jumlah karyawan yang minim, Teguk juga mengalami penutupan besar-besaran outlet. Saat melakukan IPO pada 10 Juli 2023, perusahaan memiliki 145 outlet. Namun, hingga public expose terakhir, jumlahnya turun drastis menjadi hanya 35 outlet.
Pendapatan TGUK Anjlok 30% akibat Lemahnya Daya Beli
TGUK melaporkan pendapatan sebesar Rp69 miliar per 30 September 2024, mengalami penurunan signifikan sebesar Rp30 miliar atau 30% dibandingkan periode sebelumnya.
Manajemen perusahaan menyebut bahwa anjloknya pendapatan disebabkan oleh kondisi pasar yang menekan daya beli kelompok menengah ke bawah, yang menjadi target utama Teguk.
“Daya beli masyarakat sangat rendah, penurunan ini sudah dirasakan sejak kuartal pertama hingga kuartal ketiga. Selain itu, pelanggan kini merasa bahwa membeli melalui platform online menjadi lebih mahal,” ujar manajemen TGUK.
Tantangan Bisnis Minuman Kekinian
Turunnya jumlah outlet dan pendapatan Teguk menandakan tantangan berat bagi industri minuman kekinian. Lemahnya daya beli masyarakat serta kenaikan harga di platform online membuat pelanggan semakin selektif dalam berbelanja.
Dengan kondisi ini, TGUK perlu melakukan strategi baru untuk bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat. Apakah perusahaan mampu bangkit dan kembali berkembang? Kita tunggu langkah selanjutnya dari Teguk.
Artikel ini telah tayang di detik.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.