KaltimExpose.com, Ujoh Bilang –�Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terus berupaya menangani dua permasalahan serius di wilayahnya, yaitu stunting dan kemiskinan. Upaya terbaru melibatkan instruksi kepada 50 pemerintah desa untuk menggunakan Alokasi Dana Khusus (ADK) dan Alokasi Dana Desa (ADD) guna mengatasi masalah tersebut.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, Agustinus Teguh Santoso, mengemukakan keterkaitan antara stunting dan kemiskinan. “Kemiskinan seringkali menyebabkan gizi buruk pada ibu hamil dan bayi yang lahir, yang pada akhirnya menyebabkan stunting pada bayi,” ungkapnya.
ADK adalah dana dari APBD, sedangkan ADD adalah alokasi dana dari keuangan pusat untuk desa. Teguh mengusulkan penggunaan kedua sumber dana ini untuk memberikan intervensi kepada keluarga miskin dan stunting. Bantuan berupa bahan makanan seperti beras, telur, susu, dan minyak goreng dapat diberikan secara reguler kepada kelompok-kelompok ini.
Menurut Teguh, penggunaan dana ADD dan ADK untuk intervensi ini telah direvisi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Mahulu. Kepala desa diinstruksikan untuk menganggarkan dana dari ADD dan ADK untuk intervensi terhadap keluarga stunting dan miskin.
Pentingnya kajian permasalahan dari masing-masing wilayah diakui oleh Teguh. Kunjungan rutin ke kelompok-kelompok terdampak dapat membantu petinggi untuk memahami akar permasalahan, termasuk pekerjaan, kondisi lingkungan, dan akses kesehatan.
Teguh meyakini bahwa jika langkah-langkah ini berhasil dilaksanakan, angka kemiskinan dan stunting di Mahulu akan menurun. Setiap kecamatan di Mahulu telah dialokasikan dana sebesar Rp100- Rp150 juta untuk upaya ini.
Dengan intervensi yang tepat, diharapkan Mahulu dapat mengatasi tantangan stunting dan kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.