KaltimExpose.com, Jakarta –Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi memberikan sinyal kuat bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi mungkin akan bergabung dengan Partai Golkar. Spekulasi ini mulai mencuat setelah beberapa indikasi menunjukkan kedekatan Jokowi dengan partai berlambang pohon beringin tersebut.

Budi Arie, yang juga menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, menegaskan bahwa rumor tersebut semakin santer terdengar. “Tunggu aja lah. Gosipnya hot, entar aja. Kamu kalau tanya mantep bener,” ujar Budi Arie di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 27 Agustus 2024.

Saat dimintai penjelasan lebih lanjut apakah ucapannya itu mengindikasikan Jokowi akan bergabung dengan Golkar, Budi Arie hanya tersenyum tanpa menjawab dan segera masuk ke mobil dinasnya, meninggalkan kompleks Istana. Respons Budi Arie ini semakin menambah teka-teki tentang kemungkinan langkah politik Jokowi ke depan.

Spekulasi tentang Jokowi yang semakin dekat dengan Partai Golkar semakin menguat setelah Bahlil Lahadalia terpilih sebagai Ketua Umum Golkar. Pada acara Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Jokowi hadir dengan mengenakan jaket berwarna kuning, warna khas Golkar, pada Rabu malam, 21 Agustus 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memberikan pujian terhadap Partai Golkar, menyebut partai tersebut sebagai pembawa kesejukan di kancah politik nasional. “Berada di dekat pohon beringin, di bawah pohon beringin, membuat kita teduh. Malam hari ini saya merasa sangat teduh,” ujar Jokowi. Ia juga menambahkan, “Malam ini saya juga merasa lebih nyaman.” Pernyataan ini diartikan banyak pihak sebagai bentuk kedekatan emosional Jokowi dengan Golkar.

Jokowi menekankan bahwa kehadirannya di acara Munas XI Golkar karena Golkar adalah partai yang terbuka bagi siapa saja. Ia menyoroti pluralisme yang terjaga dalam kepemimpinan Golkar, yang dinilai sebagai salah satu kekuatan utama partai tersebut. “Pluralisme Golkar betul-betul terjaga. Itu menurut saya yang membuat Golkar lebih teduh dari yang lain,” kata Jokowi.

Dalam pidatonya, Jokowi menyebut bahwa Golkar memiliki sejarah kepemimpinan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, Agung Laksono yang berasal dari Jawa dan Bahlil Lahadalia yang berasal dari Papua. “Golkar adalah partai yang sangat inklusif dan dapat menerima perbedaan,” ujarnya.

Sebelum Jokowi memberikan pidato, Bahlil Lahadalia, yang kini menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sekaligus Ketua Umum Golkar yang baru, sempat menggoda Jokowi karena mengenakan kemeja kuning. “Ketika menjemput di depan, saya pikir ada kader Golkar baru yang muncul, ternyata Bapak Presiden, karena bajunya sudah kuning,” canda Bahlil.

Pernyataan Bahlil ini memicu spekulasi lebih lanjut mengenai kemungkinan Jokowi bergabung dengan Partai Golkar. Bahlil sendiri baru saja menggantikan Airlangga Hartarto, yang mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Golkar dua pekan lalu. Selama ini, Bahlil sering disebut-sebut sebagai sosok yang dekat dengan Jokowi dan dianggap sebagai perpanjangan tangan Jokowi untuk memperkuat pengaruh di Golkar. Namun, Bahlil membantah tudingan tersebut, menegaskan bahwa tidak ada agenda tersembunyi di balik pergantian kepemimpinan ini.

Artikel ini telah tayang di tempo.co.

 


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan