KaltimExpose.com, Nusantara –Pada Jumat, 13 September 2024, Presiden Joko Widodo menggelar Sidang Kabinet terakhir Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN). Sidang ini menjadi momen penting bagi Jokowi untuk menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para menteri atas kerja keras selama lima tahun terakhir, sembari menekankan pentingnya transisi pemerintahan yang mulus kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Terima kasih sebesar-besarnya untuk kerja keras dedikasi dari bapak ibu semua dalam menjalankan pemerintahan, dalam melaksanakan program dan visi presiden dan wapres dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada,” ujar Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan langsung oleh Sekretariat Presiden.

Sekitar 34 menteri Kabinet Indonesia Maju hadir dalam sidang paripurna ini. Selain itu, hadir juga tokoh-tokoh penting seperti Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Presiden terpilih Prabowo Subianto, Panglima TNI Agus Subiyanto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.

Sidang ini bukan hanya sekadar penutup masa jabatan, melainkan juga momentum penting untuk menyiapkan transisi kepemimpinan ke Prabowo. Dalam arahannya, Jokowi meminta kabinetnya agar segera menuntaskan program kerja utama, termasuk terkait serapan anggaran, penyelesaian administrasi, dan pertanggungjawaban. Ia juga mengingatkan menteri untuk segera menangani kendala yang belum terselesaikan.

“Juga kendala yang belum terselesaikan,” tegas Jokowi, meski tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Selain membahas penyelesaian program-program kabinet, Jokowi menekankan pentingnya transisi pemerintahan yang mulus kepada pemerintahan Prabowo Subianto. “Transisi harus berjalan lancar dan mulus,” kata Jokowi. Hal ini selaras dengan pernyataan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, yang menambahkan bahwa para menteri juga diberi kesempatan untuk melaporkan perkembangan di kementerian masing-masing.

“Ini merupakan persiapan kita untuk memberikan memori kepada pemerintahan yang baru dan mudah-mudahan ini akan bermanfaat bagi jalannya pemerintahan yang baru,” ujar Pramono melalui unggahan di Instagram.

Dalam pertemuan itu, Jokowi juga menyampaikan permintaan maaf kepada para menteri dan kepala lembaga yang telah bekerja sama dengannya selama sepuluh tahun masa kepemimpinannya. “Jika ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan dalam berinteraksi dan ada hal-hal yang kurang maksimal, sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata Jokowi penuh keharuan.

Dalam proses pergantian pemerintahan kali ini, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka memutuskan untuk tidak membentuk tim transisi khusus, berbeda dengan proses transisi pada 2014 ketika Jokowi dan Jusuf Kalla memenangi Pilpres dan membentuk tim transisi dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Meski tanpa tim transisi khusus, Jokowi tetap mengakomodasi beberapa loyalis Prabowo dalam pemerintahan saat ini. Di antaranya, Thomas Djiwandono, Supratman Andi Agtas, dan Sudaryono, yang telah lebih dulu “magang” di kabinet sebagai bagian dari persiapan pemerintahan baru. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari upaya Jokowi untuk mendukung proses transisi yang lebih lancar dan mengurangi potensi friksi antara kabinet lama dan baru.

Selain itu, Prabowo dan Gibran juga mengusung tema keberlanjutan pemerintahan dalam transisi ini, yang menunjukkan adanya kesinambungan kebijakan dari pemerintahan Jokowi menuju pemerintahan yang baru.

Masa bakti Jokowi bersama Kabinet Indonesia Maju akan resmi berakhir pada 20 Oktober 2024, tepat setelah Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia. Di momen terakhir kepemimpinannya ini, Jokowi menegaskan komitmen untuk memastikan semua program yang belum selesai akan dituntaskan dalam waktu yang tersisa. Harapan besar juga dititipkan kepada Prabowo untuk melanjutkan pembangunan nasional dengan visi dan misi yang solid.

Dengan tidak adanya tim transisi khusus, publik berharap bahwa Prabowo dan timnya dapat menjalani masa peralihan ini dengan lancar dan tanpa hambatan berarti. Keberlanjutan kebijakan serta komitmen untuk melayani masyarakat menjadi faktor kunci dalam menjamin stabilitas pemerintahan yang baru.

Artikel ini telah tayang di tempo.co.

 


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan