KaltimExpose.com, Samarinda –�Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kaltim, Sufian Agus, berharap agar Pilkada serentak 2024 mendatang tidak diwarnai dengan adanya calon yang melawan kotak kosong. Ia menginginkan Pilkada di Bumi Etam berlangsung kompetitif tanpa adanya pasangan calon (paslon) tunggal.
Menurut Sufian, kehadiran calon tunggal dalam Pilkada berpotensi menurunkan tingkat partisipasi pemilih di berbagai wilayah Kabupaten/Kota di Kaltim. “Kehadiran paslon tunggal pada Pilkada cenderung menurunkan antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara,” tegas Agus pada Senin, 24 Juni 2024.
Pada Pilkada Serentak 2020 lalu, tingkat partisipasi pemilih di Kaltim hanya mencapai 66 persen, masih di bawah target nasional yang seharusnya 77 persen. Data menunjukkan bahwa Kabupaten Mahakam Ulu memiliki partisipasi tertinggi dengan 78,6 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT), disusul oleh Kutai Barat dan Bontang dengan persentase di atas 71 persen. Sementara, Kota Samarinda mencatat partisipasi terendah dengan hanya 52,26 persen dari DPT.
Sufian menyoroti bahwa kontestasi politik yang kurang kompetitif, seperti yang terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Balikpapan dalam Pilkada lalu, berdampak pada rendahnya partisipasi pemilih. Kota Balikpapan mencatat partisipasi 60,13 persen dari 443.243 DPT, sedangkan Kutai Kartanegara hanya 57 persen dari 488.055 DPT. Kedua daerah ini hanya menampilkan paslon tunggal dalam Pilkada sebelumnya.
“Idealnya, sebuah daerah yang memiliki kompetisi politik yang sehat diikuti oleh setidaknya tiga paslon. Jika hanya melawan kotak kosong, masyarakat cenderung enggan ke TPS karena merasa calon tunggal tersebut pasti menang,” jelas Agus.
Untuk itu, Kesbangpol berupaya meningkatkan kesadaran politik masyarakat dan mengajak lebih banyak kontestan untuk berpartisipasi dalam Pilkada tahun 2024. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana demokrasi yang lebih dinamis dan meningkatkan partisipasi pemilih.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kaltim, Fahmi Idris, turut mendukung upaya Kesbangpol. Ia menekankan pentingnya memaksimalkan sosialisasi serta pendidikan pemilih, terutama kepada masyarakat yang belum tersentuh oleh informasi Pilkada. Menurut Fahmi, pendidikan politik menjadi tanggung jawab bersama, termasuk pemerintah dan stakeholder terkait.
“Dengan sinergi yang baik antara KPU, pemerintah, dan masyarakat, Pilkada Kaltim 2024 diharapkan dapat berjalan lancar dan meningkatkan kualitas demokrasi di daerah,” tambah Fahmi.
Untuk mewujudkan Pilkada yang kompetitif dan partisipasi tinggi, semua pihak harus berperan aktif. Kesbangpol dan KPU Kaltim terus berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat dan mendorong lebih banyak kandidat untuk berpartisipasi. Langkah-langkah strategis dan sinergi yang kuat diharapkan mampu menciptakan iklim demokrasi yang sehat dan berkualitas di Kaltim.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.