KaltimExpose.com –Pengguna Gmail di seluruh dunia disarankan untuk mengganti alamat email mereka pada tahun 2025. Langkah ini terkait dengan upaya Google memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) baru guna memperkuat sistem keamanan dunia maya. Teknologi ini dirancang untuk melindungi pengguna dari ancaman phishing, malware, dan spam yang semakin canggih.

“Meskipun Gmail Google memblokir 99,9 persen spam, phishing, dan malware, itu masih belum cukup. Perubahan besar akan terjadi pada tahun 2025, 2,5 miliar pengguna Gmail mungkin perlu mengubah alamat email mereka,” ungkap Google dalam pernyataan yang dikutip dari Forbes.

Ancaman Baru dalam Keamanan Siber

Perkembangan teknologi AI memang memberikan banyak manfaat, namun juga membuka peluang bagi penjahat dunia maya untuk membuat serangan yang lebih personal dan sulit dideteksi. Menurut laporan dari McAfee, AI memungkinkan penciptaan email phishing yang tampak meyakinkan dan bersifat pribadi, seolah-olah berasal dari sumber terpercaya seperti bank atau anggota keluarga.

Laporan Mailmodo mencatat bahwa pada Desember 2024, pesan spam berbasis teknologi AI telah menyumbang 46,8 persen dari total lalu lintas email. Fenomena ini mendorong perusahaan untuk mencari solusi komunikasi alternatif seperti Teams dan Slack.

Fitur Baru: Shield Email

Pada November 2024, Google mengungkapkan sedang mengembangkan fitur keamanan baru bernama “Shield Email”. Fitur ini memungkinkan pengguna membuat “email alias” sekali pakai yang berfungsi sebagai pelindung. Email tersebut akan meneruskan pesan ke alamat utama tanpa mengungkapkan identitas email utama pengguna.

Pengguna disarankan membuat alamat email baru sebagai akun utama yang lebih aman dan menggunakan alamat lama sebagai pelindung. Dengan cara ini, spam atau phishing dapat difilter melalui alamat lama sebelum diteruskan ke email utama.

Keuntungan Menggunakan Email Alias

  1. Mengurangi Risiko Spam: Alamat email lama sering menjadi target spam karena sudah lama digunakan.
  2. Meningkatkan Privasi: Alamat baru tidak perlu dibagikan secara luas, sehingga lebih sulit diakses oleh pihak tak bertanggung jawab.
  3. Fokus Keamanan: Email utama tetap terlindungi dari ancaman cyber karena keberadaannya dirahasiakan.

Langkah ini diharapkan membantu pengguna Gmail meningkatkan perlindungan data pribadi dan meminimalkan risiko serangan siber yang memanfaatkan AI. Dengan persiapan dan edukasi yang tepat, transisi ini akan menjadi langkah besar menuju ekosistem digital yang lebih aman.

 

Artikel ini telah tayang di tempo.co.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan