KaltimExpose.com, Tanjung Selor –Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum, mempercepat langkah dalam mengevaluasi rencana penggabungan Kabupaten Berau ke Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Melalui survei dan pengumpulan data yang lebih terperinci, Pemprov Kaltara menyoroti aspek-aspek vital yang akan mempengaruhi keputusan tersebut.

Pada sesi Laporan Kajian Studi Kelayakan Penggabungan, Gubernur Zainal menegaskan bahwa kajian yang dilakukan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda – Litbang) Kaltara mencakup 11 faktor kunci. Faktor-faktor tersebut, termasuk potensi ekonomi, kebutuhan sosial budaya, dan kemampuan keuangan, menjadi landasan utama dalam evaluasi.

“Hasil kajian ini akan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai dampak, manfaat, serta tantangan yang mungkin dihadapi apabila penggabungan Kabupaten Berau ke Provinsi Kaltara direalisasikan. Ini memiliki makna yang sangat penting dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan,” jelas Gubernur Zainal.

Terkait aspek keuangan, Gubernur menegaskan bahwa Pemprov Kaltara tidak akan campur tangan dalam pengelolaan anggaran daerah. Namun, mereka akan memberikan dukungan dan bantuan untuk memastikan optimalisasi anggaran bagi kabupaten yang terlibat.

Penggabungan Berau ke Kaltara juga dinilai dapat meningkatkan efisiensi administratif, mengingat jarak yang lebih dekat antara kedua entitas tersebut. Data terbaru menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Berau mendukung rencana tersebut, meskipun masih ada kekhawatiran terkait masalah anggaran.

Dengan intensifikasi kajian ini, Pemprov Kaltara menegaskan kesungguhan dalam mengevaluasi rencana penggabungan Berau. Langkah ini diharapkan dapat memastikan keputusan yang terbaik bagi kedua entitas tersebut.

Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Kaltim Expose

Iklan