KaltimExpose.com, Bali –�Pemerintah Indonesia menginisiasi kegiatan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) 2024 yang berlangsung di Bali International Convention Centre (BICC) pada Senin, 2 September 2024. Forum tingkat tinggi ini dihadiri oleh perwakilan berbagai negara dan organisasi internasional, dengan fokus pada percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditargetkan selesai pada tahun 2030.
Pemerintah Kabupaten Paser turut ambil bagian dalam forum ini melalui kehadiran Staf Ahli Bidang Ekonomi, Hj. Ina Rosana, S.Pi, M.M, yang mewakili Bupati Paser. Dalam kesempatan tersebut, Ina Rosana menjelaskan bahwa kegiatan ini membahas berbagai tantangan dan peluang dalam mempercepat pencapaian SDGs, khususnya bagi negara-negara berkembang atau yang dikenal sebagai Negara Selatan-Selatan.
Forum HLF MSP 2024 ini menyoroti bagaimana SDGs yang telah berjalan hingga pertengahan tahun 2024 baru mencapai sekitar 21 persen dari target yang ditetapkan untuk tahun 2030. Kondisi ini mendorong Negara Selatan-Selatan untuk lebih aktif terlibat, mengingat potensi besar yang mereka miliki untuk mendorong percepatan tersebut.
Menurut Ina Rosana, beberapa pembicara dari berbagai negara, termasuk Kongo, Kamboja, Indonesia, dan Spanyol, berbagi pandangan mereka tentang hambatan dan peluang dalam mempercepat pencapaian SDGs. “Yang banyak dibahas adalah bagaimana menjembatani masalah-masalah yang dihadapi. Ada empat hal utama yang dihasilkan dari diskusi ini yaitu, restrukturisasi hutang, rantai perdagangan global, pembangunan investasi multilateral yang diarahkan ke Negara Selatan-Selatan, dan diversifikasi produk,” ungkap Ina Rosana.
Dalam forum ini, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan apresiasi kepada Indonesia atas upayanya menjadi contoh yang baik dalam berinovasi, terutama dalam pengolahan bahan mentah menjadi produk industri, transisi energi, perdagangan karbon, dan pengembangan industri kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia diakui di panggung internasional sebagai salah satu negara yang proaktif dalam mengejar target SDGs.
Ina Rosana juga menyampaikan pandangannya mengenai bagaimana hasil dari forum ini dapat diimplementasikan di daerah, khususnya di Kabupaten Paser. “Saya rasa, hal yang dapat diimplementasikan ke daerah adalah bagaimana penguatan ekonomi di daerah melalui UMKM yang menciptakan ekonomi kreatif. Selain itu, kita juga harus membuat pemerintahan yang stabil di daerah, serta meningkatkan sumber daya manusia,” jelasnya.
Upaya untuk memperkuat UMKM dan menciptakan ekonomi kreatif menjadi fokus utama bagi Pemerintah Kabupaten Paser, sebagai bagian dari strategi untuk mendukung pencapaian SDGs di tingkat lokal. Ina Rosana menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mencapai tujuan tersebut.
Kegiatan HLF MSP 2024 ini berlangsung hingga 3 September 2024 dan diikuti oleh 1.275 peserta dari 26 negara. Peserta forum terdiri dari 783 perwakilan pemerintah, 102 organisasi internasional, 107 organisasi non-pemerintah, 128 perwakilan sektor swasta, 8 lembaga filantropi, 9 lembaga think tank, 56 komunitas akademisi, 9 bank multilateral, dan 70 petugas keamanan.
Beragam materi dan diskusi akan terus dilakukan selama forum ini, dengan tujuan untuk mencari solusi efektif dalam mempercepat pencapaian SDGs. Forum ini juga menjadi platform penting bagi negara-negara berkembang untuk berbagi pengalaman dan belajar dari satu sama lain dalam mengatasi tantangan global bersama.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.