KaltimExpose.com, Jakarta –Bidang Konsumsi PB PON XXI Aceh-Sumut wilayah Aceh memberikan penjelasan terkait keluhan keterlambatan layanan konsumsi yang sempat ramai diperbincangkan. Dalam keterangan resminya, mereka menyatakan bahwa masalah ini muncul akibat adanya kontingen yang datang lebih awal dan belum berhak menerima layanan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Kabid Konsumsi PB PON Wilayah Aceh, Diaz Furqan, dalam jumpa pers yang digelar di Banda Aceh, Kamis (13/9), menegaskan bahwa keterlambatan tersebut terjadi pada tanggal 7-8 September 2024, saat puncak kedatangan atlet di Aceh untuk menghadiri upacara pembukaan PON XXI. “Ini penyebab terjadinya keterlambatan dan mungkin juga tidak ada yang terlayani, karena memang mereka belum memasuki masa layanan,” ujar Diaz.

Diaz menjelaskan, sesuai kesepakatan dalam pertemuan Delegasi Teknis (DRM) dan pertemuan Chef de Mission (CdM), setiap kontingen seharusnya mengajukan permintaan konsumsi dalam waktu 1×24 jam sebelum masa layanan dimulai. Layanan konsumsi resmi baru dimulai tiga hari sebelum pertandingan dan berakhir dua hari setelah pertandingan selesai.

Namun, pada 7-8 September, beberapa kontingen yang belum berhak menerima layanan konsumsi sudah berada di Banda Aceh untuk menghadiri upacara pembukaan. Hal ini menyebabkan ketidaksesuaian dengan jadwal layanan yang telah disepakati, sehingga beberapa kontingen tidak terlayani konsumsi secara optimal.

“Fokus kedatangan mereka lebih awal adalah untuk upacara pembukaan, bukan untuk pertandingan. Jadi, pada saat itu ada beberapa kontingen yang sebenarnya belum berhak mendapatkan layanan konsumsi. Ini yang menyebabkan adanya keluhan keterlambatan,” jelas Diaz.

Menanggapi keluhan dan protes dari beberapa kontingen yang viral di media sosial, PB PON wilayah Aceh telah mengambil langkah cepat untuk memastikan seluruh kontingen yang sudah berada di Banda Aceh tetap mendapatkan layanan konsumsi yang layak. Melalui rapat koordinasi yang melibatkan ketua harian PB PON Aceh-Sumut, diputuskan bahwa semua kontingen yang sudah tiba di Banda Aceh akan dilayani secara penuh, tanpa memandang jadwal pertandingan.

“Pemerintah Aceh berkomitmen dengan moto Peumulia Jamee (memuliakan tamu), sehingga diputuskan bahwa semua kontingen di Banda Aceh akan diorder makan secara penuh. Tidak ada lagi keterlambatan atau ketidaksesuaian layanan,” tambah Diaz.

Selain itu, PB PON wilayah Aceh juga telah menambahkan armada distribusi dan tenaga kerja tambahan untuk bidang konsumsi, dengan harapan distribusi makanan ke seluruh kontingen akan berjalan lebih lancar dan tepat waktu.

Sebelumnya, protes dari beberapa kontingen terkait keterlambatan distribusi konsumsi hingga menu makanan yang dinilai kurang layak sempat ramai dibahas di berbagai platform media sosial. Para atlet dan ofisial dari beberapa daerah mengeluhkan bahwa mereka tidak mendapatkan makanan pada waktu yang tepat, bahkan beberapa kontingen menyebutkan menu yang disajikan tidak memenuhi standar kebutuhan nutrisi atlet.

PB PON wilayah Aceh menyadari pentingnya menjaga kualitas pelayanan, terutama terkait kebutuhan konsumsi bagi para atlet yang sedang bertanding. Oleh karena itu, langkah-langkah perbaikan telah dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di hari-hari berikutnya.

Meski sempat terjadi masalah dalam pelayanan konsumsi, PB PON wilayah Aceh berjanji untuk terus memperbaiki dan memantau layanan bagi para kontingen yang bertanding di PON XXI Aceh-Sumut 2024. Pemerintah Aceh juga menegaskan komitmennya untuk memuliakan para tamu yang datang ke wilayahnya, sesuai dengan budaya lokal.

Artikel ini telah tayang di antaranews.com.

 


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan