KaltimExpose.com, Jakarta –�Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) membantah isu yang beredar di media sosial tentang pengusiran jemaah saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunaikan salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Semarang, Jumat (13/12).
Video viral yang menyebut adanya pengusiran jemaah dinilai tidak mencerminkan fakta. “Kalau yang di Semarang jadi begini, sebenarnya itu tidak penggeseran, apalagi pengusiran,” jelas Wakil Komandan Paspampres Samson Sitohang di Istana Wakil Presiden, Rabu (18/12).
Samson menegaskan, shaf depan sejak awal sudah ditempati anggota Paspampres sebagai bagian dari prosedur tetap (protap) pengamanan. “Ini memang anggota kita yang duduk di situ untuk tempat pejabat yang lain. Sama sekali tidak ada penggeseran, apalagi pengusiran,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Paspampres selalu bertugas dengan pendekatan humanis, sebagaimana diarahkan oleh Wapres.
Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman Jateng, Ahmad Darodji, turut membantah isu tersebut. Ia menyebut narasi yang beredar hanya salah paham.
“Itu meluruskan shaf. Ada satu orang berdiri yang dikira diusir, itu staf Wapres,” ungkap Darodji saat menghadiri Konferensi Zakat Internasional (ICONZ) Baznas RI di Bandung, Rabu.
Darodji menjelaskan bahwa sebelum Gibran tiba, anggota Paspampres memang telah menempati tempat salat untuk memastikan keamanan. Ketika Gibran hadir, shaf dirapikan untuk memberikan ruang tambahan.
Meski telah disiapkan tempat khusus di shaf depan dan sajadah kehormatan, Gibran menolak fasilitas tersebut. “Beliau bahkan wudhu bersama yang lain dan memilih duduk di tempat biasa,” jelas Darodji.
Darodji meminta masyarakat untuk tabayyun sebelum mempercayai informasi dari media sosial. “Narasi yang beredar tidak sesuai fakta,” tegasnya.
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.