KaltimExpose.com –Perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30 yang digelar di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 2024 menjadi momentum istimewa bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut. Selain sebagai ajang religius, acara ini juga menjadi penggerak roda ekonomi, khususnya bagi mereka yang menjajakan produk khas daerah. Salah satu yang merasakan dampaknya adalah Wahyudi (28), seorang pengusaha muda yang memiliki toko suvenir “Aci Baru” di sekitar area panggung utama Gelora Kadrie Oening, lokasi utama perhelatan MTQ.

Wahyudi berbagi pengalamannya tentang lonjakan omzet selama penyelenggaraan MTQ. Dengan antusias, ia menyampaikan bahwa dalam satu hari dirinya bisa meraih keuntungan hingga Rp5 juta dari penjualan suvenir khas Kalimantan Timur. Penghasilan tersebut diperoleh baik secara tunai maupun melalui transaksi digital menggunakan QRIS.

“Sejak tanggal 6 kemarin, sebelum Pameran dibuka pada tanggal 8, dalam sehari saya bisa mendapatkan penghasilan penjualan sekitar Rp5 juta,” ungkap Wahyudi kepada wartawan, Selasa (10/9/2024).

Lapak suvenir Wahyudi menjadi salah satu destinasi favorit pengunjung MTQ. Ia menawarkan berbagai macam kerajinan khas Kalimantan Timur, mulai dari manik-manik, anjat, ulap doyo, hingga produk-produk unik seperti sarung Samarinda, batik, mandau, sumpit, tas, dan gelang khas Kalimantan Timur. Salah satu yang menarik perhatian adalah tas kadut yang dijahit menggunakan manik-manik dengan proses pembuatan yang memakan waktu antara satu minggu hingga satu bulan.

“Pembuatan tas kadut ini memerlukan ketelitian tinggi, karena dirangkai manual menggunakan manik-manik. Produk ini menjadi salah satu yang paling diminati pengunjung,” tambah Wahyudi.

Sebelum MTQ digelar, Wahyudi menjalankan usaha di stan tetapnya di Komplek Citra Niaga II Blok Adi, Jalan Niaga Selatan, Samarinda. Di sana, meskipun produknya juga cukup diminati, pendapatannya hanya berkisar antara Rp300-500 ribu per hari. Namun, perhelatan MTQ ini membawa berkah tersendiri bagi Wahyudi dan banyak pelaku UMKM lainnya.

“Berkat adanya MTQ ini, rezeki saya melimpah. Peningkatan penjualan ini sangat membantu ekonomi saya dan keluarga,” kata Wahyudi dengan senyum penuh syukur.

MTQ Nasional XXX di Samarinda tidak hanya menjadi ajang berkumpulnya para qari dan qariah dari seluruh Indonesia, tetapi juga menjadi katalisator ekonomi bagi pelaku UMKM setempat. Kegiatan seperti ini menjadi bukti nyata bahwa event berskala nasional tidak hanya membawa dampak religius, tetapi juga menjadi penggerak roda perekonomian masyarakat, terutama di sektor UMKM.

Dengan keberhasilan UMKM seperti yang dirasakan Wahyudi, diharapkan semakin banyak acara serupa yang digelar di berbagai daerah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Sumber Kemenag RI.

 


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan