KaltimExpose.com, Samarinda –Dalam beberapa tahun terakhir, minat generasi muda untuk berkarir sebagai tenaga pendidik mengalami penurunan yang signifikan. Gempuran teknologi dan beragam peluang karir yang lebih menjanjikan secara finansial menjadi salah satu penyebab utama fenomena ini. Hal ini memicu kekhawatiran akan kelangsungan masa depan pendidikan dan kualitas generasi penerus bangsa.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sani Bin Husain, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi ini. Menurut Sani, daya tarik profesi lain yang menawarkan penghasilan lebih tinggi membuat profesi guru terkesan kurang menjanjikan secara finansial.

“Karena kalau generasi muda terus enggan menjadi guru, siapa lagi. Tinggal bagaimana pemerintah mau melihat kondisi ini yang seperti ini,” ungkap Sani.

Mawar, salah satu sarjana pendidikan di Samarinda, mengaku enggan menjadi guru karena khawatir tidak dapat menanggung beban tanggung jawab dan gaji yang dianggap kecil sehingga memilih untuk beralih profesi.

“Makanya saya beralih profesi ke lain saja,” ujarnya.

Namun, tidak semua sarjana pendidikan memiliki pemikiran yang sama. Ida, yang juga seorang sarjana pendidikan di Samarinda, memilih untuk menjadi guru. Meskipun sudah memiliki pengalaman selama empat tahun, Ida masih berstatus honorer.

“Saya masih belajar terus, karena untuk bisa jadi PPPK itu susah gampang. Tapi tergantung orangnya lagi, kalau memang giat dan berusaha pasti bilang gampang, tapi kalau belum ada persiapan pasti susah. Setidaknya kita ada gambaran dulu, bukan yang belajar satu malam langsung paham,” jelas Ida.

Ida pernah menjadi guru honorer di Kabupaten Paser, dan ia mengaku bahwa gaji honorer di sana lebih besar dibandingkan di Kota Samarinda.

“Lumayan bedanya, bahkan ada juga dengar ada yang di rapel tiap 3 bulan,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih kepada guru honorer, terutama dalam hal administrasi dan Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Tanggapan dari Kepala Disdikbud Samarinda

Kepala Disdikbud Samarinda, Asli Nuryadin, membantah anggapan bahwa gaji rendah menjadi penyebab utama minimnya minat generasi muda menjadi guru.

“Bekerja kan ibadah, kalau orang berpikir sejauh itu saya pikir guru adalah profesi yang mulia,” ujar Asli, Senin (1/7/2024).

Menurutnya, profesi guru bukan hanya tentang gaji, tetapi juga tentang dedikasi dan pengabdian untuk mencerdaskan bangsa. Asli juga menekankan bahwa kesejahteraan guru tidak seburuk yang dibayangkan. Guru PNS, selain gaji pokok, juga mendapatkan tunjangan profesi guru yang setara dengan satu kali gaji.

“Kalau misal dianggap profesi guru salary-nya kecil tidak benar juga. Kalau guru sudah belasan tahun mereka menikmati ada yang namanya tunjangan profesi guru. Tunjangan profesi guru itu kan satu kali gajinya. Apalagi kalau dia lolos sertifikasi. Berarti kesejahteraan guru tidak juga jelek-jelek amat,” jelasnya.

Asli Nuryadin juga menjelaskan bahwa saat ini Kota Samarinda tidak kekurangan stok guru. Justru, dua tahun belakangan ini cukup banyak guru PPPK yang diangkat, bahkan tahun ini ada kuota kurang lebih 950 orang.

“Memang semua ada plus minus. Tapi generasi muda punya kelebihan di teknologi informasi,” ungkap Asli.

Namun, Asli mengakui bahwa masih ada beberapa kendala dalam pengangkatan guru muda. Hal ini dikarenakan pengangkatan guru yang baru dilakukan dua tahun belakangan ini jumlahnya berbeda dengan pengangkatan sebelumnya. Sehingga jumlahnya belum sebanding dengan guru yang sudah lama.

“Tapi kan 150-200 guru lama kan setiap tahun pensiun. Jadi saya kira beberapa tahun kemudian itu terbalik situasinya. Artinya nanti akan lebih banyak guru yang muda,” jelas Asli.

Penurunan minat generasi muda untuk menjadi guru merupakan tantangan besar bagi masa depan pendidikan Indonesia. Perlu adanya upaya yang lebih serius dari pemerintah untuk meningkatkan daya tarik profesi guru, baik melalui peningkatan kesejahteraan, pengembangan karir, maupun pemberian insentif lainnya. Hanya dengan begitu, kualitas pendidikan dan masa depan generasi penerus bangsa dapat terjamin dengan baik.

 


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan