KaltimExpose.com –Memasuki musim hujan, peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia. Hingga minggu ke-42 tahun 2024, tercatat 203.921 kasus dengue di seluruh provinsi, dengan 1.210 kematian. Kemenkes melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) mendorong vaksinasi DBD dosis lengkap dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk menekan kasus DBD di Indonesia.

Tim Kerja Arbovirosis Dirjen P2P Kemenkes, Agus Handito, menyatakan bahwa prevalensi DBD di Indonesia masih tinggi meskipun berbagai upaya pengendalian telah dilakukan. Menurut data Kemenkes, jumlah kasus DBD masih fluktuatif, yang menunjukkan tantangan dalam mencapai target nol kematian akibat DBD pada 2030. Untuk itu, Kemenkes mendorong vaksinasi DBD bagi masyarakat sebagai upaya perlindungan tambahan.

Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof Dr dr Soedjatmiko, SpA(K), menjelaskan bahwa vaksinasi DBD dapat diberikan pada anak-anak berusia di atas 5 tahun hingga dewasa usia 45 tahun, termasuk bagi mereka yang sudah pernah terinfeksi dengue. “Virus dengue memiliki empat tipe, jadi meskipun sudah sembuh dari satu tipe, vaksinasi tetap diperlukan,” ujarnya.

Fogging atau penyemprotan insektisida masih digunakan untuk mematikan nyamuk dewasa dan mengurangi risiko penularan. Namun, Prof Soedjatmiko menjelaskan bahwa fogging kurang efektif untuk pencegahan jangka panjang karena tidak membunuh larva. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), seperti membersihkan tempat-tempat yang bisa menjadi genangan air, lebih efektif untuk memutus siklus hidup nyamuk.

Gejala awal DBD sering kali mirip dengan tifus atau influenza, seperti demam tinggi, tubuh lemas, dan nyeri tubuh. Prof Soedjatmiko menekankan bahwa pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk memastikan diagnosis, karena gejala awal yang mirip dengan penyakit lain dapat menyulitkan identifikasi dini.

 

Artikel ini telah tayang di detik.com.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan