KaltimExpose.com –Kalimantan Timur, dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, kini semakin bersinar dengan kekayaan tersembunyi di Karst Sangkulirang-Mangkalihat. Kawasan yang terletak di perbatasan Kabupaten Berau dan Kutai Timur ini tidak hanya menawarkan potensi ekonomi melalui sumber daya alam seperti kayu, non-kayu, batuan mineral, dan sarang burung walet, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan keindahan alam yang luar biasa.

Karst Sangkulirang-Mangkalihat merupakan salah satu situs arkeologi paling berharga di dunia, terutama berkat lukisan telapak tangan yang diperkirakan berasal dari 10.000 SM. Keberadaan lukisan ini membuat kawasan ini menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan asing yang ingin menyaksikan langsung karya seni purba ini. Namun, keindahan Karst Sangkulirang-Mangkalihat tidak hanya terletak pada nilai sejarahnya, tetapi juga pada potensi ekoturismenya.

Untuk mencapai kawasan ini, pengunjung umumnya harus melewati jalur sungai yang memerlukan keahlian khusus, dan disarankan untuk menggunakan panduan lokal yang paham medan. Sementara itu, perjalanan ke lokasi ini menawarkan tantangan sekaligus keindahan yang memukau, dengan panorama alam yang masih sangat alami dan belum banyak tersentuh eksploitasi.

Tak hanya sebagai situs bersejarah, Karst Sangkulirang-Mangkalihat juga berfungsi sebagai arena untuk berbagai aktivitas olahraga dan wisata alam. Beberapa waktu lalu, komunitas panjat dinding mengadakan pelatihan di kawasan ini, mengundang para penggemar olahraga ekstrem untuk menguji adrenalin mereka di dinding-dinding karst yang menantang.

Kawasan ini membentang seluas 2.145.301 hektar dan memiliki situs gambaran telapak tangan serta peninggalan sejarah lainnya yang tersebar di dinding gua dan lorong panjang. Menurut para ahli, kawasan ini merupakan salah satu titik awal penyebaran manusia purba Austronesia. Dengan kata lain, Karst Sangkulirang-Mangkalihat adalah saksi bisu dari awal mula peradaban manusia di Indonesia.

Selain nilai sejarah, Karst Sangkulirang-Mangkalihat menawarkan potensi wisata pendidikan yang tak kalah menarik. Pengunjung dapat mempelajari berbagai aspek seperti paleontologi, arkeologi, serta struktur geologi-mineral. Keberadaan fosil, struktur litologi, dan flora serta fauna endemik juga menjadi daya tarik tersendiri. Tak ketinggalan, gua-gua dan sungai bawah tanah menambah keunikan kawasan ini, memberikan kesempatan bagi para peneliti dan pengunjung untuk menjelajahi keindahan bawah tanah yang jarang ditemukan di tempat lain.

Wisatawan yang datang ke Karst Sangkulirang-Mangkalihat akan disuguhi pemandangan alam yang luar biasa, mulai dari stalaktit dan stalagmit yang menakjubkan hingga flowstone yang memancarkan kilauan kristal kalsit. Menjelajahi gua-gua bawah tanah dengan berbagai ketinggian air menjadi tantangan tersendiri, menambah keseruan dalam setiap petualangan.

Namun, dengan segala keindahan dan potensi yang dimilikinya, kawasan ini menghadapi tantangan tersendiri. Infrastruktur yang belum memadai dan minimnya angkutan umum menjadi kendala utama. Saat ini, perjalanan ke kawasan ini masih mengandalkan kendaraan pribadi bertipe double gardan dan jalan yang sebagian besar masih berupa tanah.

Wakil Bupati Kasmidi Bulang, bersama istri Tirah Satriani, dalam ekspedisi Kutim I tahun 2016 lalu, turut merasakan langsung keindahan dan potensi Karst Sangkulirang-Mangkalihat. Mereka menghabiskan waktu selama dua hari satu malam di kawasan ini, mengeksplorasi keindahan goa, air terjun, dan perbukitan hijau, sambil berdiskusi tentang pengembangan wisata di kawasan tersebut.

Kasmidi Bulang menyatakan, “Pengalamannya sangat menakjubkan. Kita memiliki kekayaan alam yang begitu berharga dan harus kita kembangkan agar orang di luar Kutai Timur juga bisa melihat apa yang kita punya. Tak hanya berwisata, tapi kita juga bisa belajar banyak tentang sejarah, pengetahuan alam serta ekosistem di sana. Bahkan, beberapa peneliti dari luar negeri juga sudah banyak yang datang.”

Untuk memastikan keberlanjutan dan pengembangan Karst Sangkulirang-Mangkalihat, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur tengah merancang konsep pariwisata terpadu yang melibatkan penduduk setempat. Dengan pendekatan ini, diharapkan ekosistem dan kehidupan di kawasan tersebut tetap terjaga sambil meningkatkan nilai ekonomi daerah melalui pengembangan sektor pariwisata.

Dengan keindahan dan kekayaan yang dimilikinya, Karst Sangkulirang-Mangkalihat berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan yang menawarkan pengalaman yang tidak hanya menarik tetapi juga mendidik. Kini, saatnya kita melestarikan dan memanfaatkan kekayaan ini dengan bijak, agar generasi mendatang juga bisa menikmati dan belajar dari keindahan alam yang menakjubkan ini.

 


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan