KaltimExpose.com –�Langkah PSSI mendatangkan pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia menuai sorotan tajam dari media Jepang, Sportsbull.jp. Media yang berbasis di Tokyo ini menyoroti masifnya naturalisasi pemain yang dilakukan Indonesia dan mengingatkan potensi dampaknya terhadap perkembangan sepak bola nasional.
Dalam artikelnya yang diterbitkan pada Rabu (5/2/2025), Sportsbull.jp menilai bahwa hampir separuh skuad Tim Garuda kini diisi oleh pemain keturunan Belanda.
“Sekitar setengah dari pemain Timnas Indonesia adalah orang Belanda,” tulis mereka dalam laporan tersebut.
Tak hanya itu, mereka juga menyoroti bahwa pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, adalah legenda sepak bola Belanda. Bahkan, staf kepelatihan Tim Garuda juga didominasi oleh orang Belanda.
“Pelatih barunya bahkan mantan penyerang Timnas Belanda, Patrick Kluivert. Seluruh staf pelatih juga diisi orang Belanda,” lanjut laporan itu.
Sportsbull.jp juga mencatat bahwa daftar pemain naturalisasi Indonesia terus bertambah, dengan banyak pemain keturunan Belanda yang saat ini sedang menjalani proses naturalisasi.
Naturalisasi Bisa Menghambat Pemain Lokal?
Media Jepang ini mengkhawatirkan bahwa maraknya pemain naturalisasi dapat mengurangi peluang bagi pemain asli Indonesia untuk berkembang di level internasional. Mereka menilai bahwa jika tren ini terus berlanjut, Timnas Indonesia mungkin tak lagi memiliki pemain lokal murni.
“Jika hal ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin tidak akan ada lagi pemain yang murni domestik (pemain lokal) sama sekali di Timnas Indonesia,” kritik Sportsbull.jp.
Dalam beberapa tahun terakhir, PSSI memang aktif menaturalisasi pemain keturunan yang memiliki darah Indonesia, terutama mereka yang pernah bermain di Eropa. Program ini terbukti berhasil meningkatkan performa Timnas Indonesia di berbagai turnamen internasional. Namun, kebijakan ini tetap menuai pro dan kontra.
Naturalisasi: Solusi Instan atau Ancaman Jangka Panjang?
Naturalisasi kerap dianggap sebagai solusi instan untuk meningkatkan kualitas Timnas, terutama dalam menghadapi ajang seperti Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan adanya pemain keturunan yang memiliki pengalaman bermain di liga top Eropa, performa Tim Garuda pun meningkat.
Namun, di sisi lain, banyak yang berpendapat bahwa Indonesia seharusnya lebih fokus pada pembinaan pemain muda lokal agar sepak bola nasional bisa berkembang secara berkelanjutan. Jika terus bergantung pada naturalisasi, regenerasi pemain lokal dikhawatirkan akan terhambat.
Polemik ini kemungkinan besar akan terus menjadi perdebatan di kalangan pecinta sepak bola, baik di dalam maupun luar negeri. Apakah naturalisasi akan membawa kejayaan bagi Timnas Indonesia atau justru menghambat perkembangan pemain lokal? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Artikel ini telah tayang di viva.co.id.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.